Berita

TPNPB Kodap XVI Yahukimo Klaim Eksekusi Satu Banpol di Yahukimo

YAHUKIMO, TOMEI.ID | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui Kodap XVI Yahukimo menyatakan telah mengeksekusi mati seorang yang mereka sebut Banpol atau mata-mata aparat keamanan Indonesia.

Informasi ini disampaikan dalam siaran pers resmi Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM pada Sabtu, 6 September 2025.

Dalam laporan yang diterima markas pusat, Panglima Kodap XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak, bersama Komandan Operasi Mayor Kopitua Heluka dari markas di Kinbule menegaskan eksekusi dilakukan oleh pasukan Batalion Kanibal. Mereka menyebut korban merupakan orang Papua yang dituduh bekerja sama dengan aparat TNI-Polri.

“Eksekusi ini adalah peringatan terakhir. Kami mengimbau agar orang Papua tidak menjadi mata-mata aparat militer Indonesia di wilayah perang. Jika masih ada, kami siap bertindak tegas,” ujar Mayor Kopitua Heluka dalam pernyataan yang diteruskan ke manajemen pusat, dan diterima media ini, Minggu, (7/9/2025).

TPNPB juga memperingatkan warga pendatang yang berkeliaran di wilayah yang mereka klaim sebagai medan perang. Mereka menuduh sebagian di antaranya berperan sebagai bagian dari intelijen militer Indonesia.

“Kami siap tembak karena itu bagian dari strategi perang,” tegas pernyataan tersebut.

Melalui juru bicara Sebby Sambom, manajemen markas pusat menambahkan bahwa seluruh pasukan intelijen strategis (PIS) TPNPB telah menyebar di kota-kota hingga dalam tubuh aparat. Karena itu, mereka mengklaim dapat mendeteksi dengan cepat siapa pun yang dianggap bekerja sama dengan militer Indonesia.

Siaran pers itu ditutup dengan penegasan pimpinan tertinggi TPNPB-OPM, Jenderal Goliat Tabuni, bersama jajaran petinggi seperti Letjen Melkisedek Awom, Mayjen Terianus Satto, dan Mayjen Lekagak Telenggen. Mereka menyatakan bahwa perjuangan bersenjata akan terus dilakukan hingga apa yang mereka sebut sebagai “revolusi total” terwujud.

Hingga berita ini terbit, belum ada keterangan resmi maupun tanggapan langsung dari pihak TNI-Polri terkait klaim TPNPB tersebut, dan aparat keamanan belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai situasi di Yahukimo. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

KPA dan TP-PKK Papua Tengah Gencarkan Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS di SMA YPPGI Nabire

NABIRE, TOMEI.ID | Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan…

34 menit ago

Kericuhan Aksi Mahasiswa Papua di Jayapura: Mobil Dibakar, Sejumlah Orang Terluka

JAYAPURA, TOMEI.ID | Ribuan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah…

1 jam ago

Mahasiswa Papua Desak Hentikan Perampasan Tanah dan Militerisasi di Tanah Adat

JAYAPURA, TOMEI.ID | Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua menegaskan penolakan keras terhadap praktik…

2 jam ago

Pemkab Dogiyai Gelar Festival Budaya Suku Mee November 2025

DOGIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar),…

2 jam ago

Pemprov Papua Tengah Susun Perda Hak Ulayat Hutan, Tegaskan Keadilan bagi Masyarakat Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan…

3 jam ago

Datang Damai, Pulang Dibubarkan: Aksi Mahasiswa Papua di Jayapura Diserbu Aparat

JAYAPURA, TOMEI.ID | Aksi damai menolak militerisasi dan investasi besar-besaran di Tanah Papua yang digelar…

4 jam ago