Berita

TPNPB Pastikan Aparat TNI yang Tertembak di Sorong Raya Belum Dievakuasi, Siap Hadapi Serangan Balasan

SORONG RAYA, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB) menyampaikan laporan resmi dari Komando Daerah Pertahanan (Kodap) IV Sorong Raya terkait insiden baku tembak di wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat.

Dalam laporan itu, TPNPB mengklaim bahwa aparat TNI yang tertembak dalam peristiwa sejak Sabtu hingga Minggu, 12 Oktober 2025, belum dievakuasi oleh pihak TNI.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam Siaran Pers Ke-II yang diterima media ini, menyebut laporan tersebut berasal dari Mayor Manfred Fatem, Komandan Operasi Kodap IV Sorong Raya, bersama wakil dan pasukannya di lapangan.

“Seluruh aparat militer Indonesia yang ditembak oleh kami hingga hari ini belum juga dievakuasi oleh Panglima TNI Agus Subiyanto dan jajarannya,” tulis Sambom dalam keterangan tertulis yang diterima tomei.id, Minggu (12/10/2025).

TPNPB juga mengklaim tengah memantau secara ketat dua wilayah yakni Moskona Utara Jauh dan Moskona Utara, serta melaporkan bahwa sejumlah warga sipil di wilayah tersebut memilih mengungsi ke hutan dan hingga kini belum diketahui keberadaannya. Pihak Pasukan Intelijen Sipil (PIS) TPNPB disebut sedang menelusuri lokasi para pengungsi.

Lebih lanjut, TPNPB menegaskan kesiapan menghadapi potensi serangan balasan dari aparat TNI yang dikirim dari Jakarta. Mereka juga mengklaim telah menyita satu unit senjata milik aparat militer Indonesia dalam insiden tersebut.

“Seluruh aparat militer Indonesia yang dikirim dari Jakarta kami siap hadapi dalam medan perang. Satu unit senjata yang dirampas sudah menjadi aset TPNPB. Bila ingin mengambilnya, silakan datang ke markas kami,” tulis pernyataan itu.

Dalam pernyataan yang sama, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengimbau agar seluruh aparat militer Indonesia di wilayah Teluk Bintuni menghormati hukum perang internasional dalam proses evakuasi korban, serta menghentikan segala bentuk kekerasan, penangkapan, dan penembakan terhadap warga sipil yang mengungsi.

Siaran pers tersebut ditandatangani oleh Juru Bicara Komisi Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, atas nama pimpinan pusat, yakni Jenderal Goliat Tabuni (Panglima Tertinggi), Letjen Melkisedek Awom (Wakil Panglima), Mayjen Terianus Satto (Kepala Staf Umum), dan Mayjen Lekagak Telenggen (Komandan Operasi Umum).

Sampai berita ini dimuat, pihak TNI dan pemerintah pusat belum memberikan tanggapan resmi atas klaim yang disampaikan TPNPB-OPM. Redaksi masih berupaya memperoleh konfirmasi dari instansi terkait guna mendapatkan kejelasan situasi di lapangan. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Bakal Hujan, BMKG Imbau Warga Nabire Waspada

NABIRE, TOMEI.ID | Hujan deras bakal mengguyur Kabupaten Nabire pada malam hari ini, Selasa (14/10/2025).…

7 jam ago

Festival Danau Paniai 2025: Mama-Mama Paniai Serukan Stop Buang Sampah ke Kali Enarotali

ENAROTALI, TOMEI.ID | Meski festival berlangsung meriah, mama-mama Paniai menyerukan secara tegas agar masyarakat berhenti…

8 jam ago

Energi Baru Mutiara Hitam: Coach Rahmad Darmawan Pimpin Latihan Perdana Persipura di Stadion Mandala

JAYAPURA, TOMEI.ID | Tim kebanggaan Papua, Persipura Jayapura, memulai babak baru di bawah komando Coach…

8 jam ago

KONI Papua Tengah Mantapkan Konsolidasi dan Arah Program Kerja 2025–2029

NABIRE, TOMEI.ID | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah resmi memantapkan langkah awal…

9 jam ago

Usai Didenda Komdis Rp40 Juta, Persipura Fokus Hadapi Persiba dan Jaga Sportivitas

JAYAPURA, TOMEI.ID | Klub kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura, dijatuhi sanksi denda sebesar Rp40 juta…

10 jam ago

DPR Papua Tengah dan DPD RI Dorong Dialog Kemanusiaan Bahas Krisis Intan Jaya

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah bersama lembaga legislatif di Papua Tengah terus memperkuat langkah kemanusiaan di…

10 jam ago