Berita

Wakil Wali Kota Jayapura Resmi Buka Festival Port Numbay Kayo Batu ke-II

JAYAPURA, TOMEI.ID | Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, secara resmi membuka Festival Port Numbay Kampung Kayo Batu ke-II Tahun 2025, Kamis (9/10/2025) malam, di Pantai Base G Kiri, Distrik Jayapura Utara.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Balai Bahasa Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXII Papua dan Dinas Pariwisata Kota Jayapura, dengan tema “Yeoya One Muema Tahi Muene Rjai” atau “Merajut Budaya di atas Pasir dan Laut”.

Festival bertujuan memperkuat pelestarian bahasa, seni, dan budaya masyarakat pesisir Port Numbay, sekaligus mendorong sektor ekonomi kreatif masyarakat. Rustan Saru menilai festival ini sebagai bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Jayapura dalam mewujudkan visi kota yang beriman, berbudaya, mandiri, dan sejahtera.

“Kita bersyukur kepada Tuhan karena malam ini dapat menyaksikan pembukaan Festival Port Numbay di Kampung Kayo Batu. Terima kasih kepada Kepala Kampung, panitia, dan seluruh warga yang menyiapkan acara dengan sangat baik,” ujar Rustan.

Ia menegaskan, festival bukan sekadar ajang hiburan, tetapi wadah strategis pelestarian budaya lokal dan penggerak ekonomi kreatif masyarakat pesisir. Festival menampilkan seni tradisional, produk lokal seperti manik-manik, kopi, dan kerajinan khas kampung, yang mencerminkan visi Kota Jayapura sebagai kota beriman dan berbudaya.

Rustan berharap festival menjadi ajang promosi bagi 14 kampung di Kota Jayapura untuk menampilkan potensi budaya dan produk unggulan UMKM masing-masing. Seluruh produk lokal akan ditampilkan di hotel, restoran, dan ruang publik agar pengunjung dapat membeli langsung hasil karya masyarakat.

Festival yang berlangsung tiga hari, 9–11 Oktober 2025, menampilkan beragam agenda mulai dari tarian adat, pameran produk lokal, hingga atraksi paralayang dari Puncak Gunung Toyib, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Rustan mengajak masyarakat untuk terus menjaga warisan budaya, memanfaatkan media sosial untuk promosi, dan memastikan festival berdampak nyata terhadap ekonomi masyarakat. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Hari HAM Sedunia, Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Tuntut Penarikan Militer: “Kami Butuh Guru, Bukan Militer”

NABIRE, TOMEI.ID | Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Front Rakyat bersama Mahasiswa Pelajar…

1 jam ago

Dihadang Polisi, KNPB dan SOMAP Tetap Gelar Mimbar Bebas Suarakan Pelanggaran HAM di Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP) menggelar aksi…

2 jam ago

Kesaksian Pilu di LBH Kaki Abu: 2.000 Pengungsi Maybrat Hidup di Bawah Kontrol Militer

SORONG, TOMEI.ID | Dalam rangkaian peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, Lembaga Bantuan Hukum…

3 jam ago

Kapolres Nabire Tegaskan Aksi Penyampaian Aspirasi Tidak Dilarang, Pengamanan Difokuskan pada Kelancaran Aktivitas Publik

NABIRE, TOMEI.ID | Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, menegaskan bahwa Polres Nabire tidak pernah…

4 jam ago

Dampak Kontak Senjata di Wandai: Warga Mengungsi Massal, HRD Minta Pos Militer Dievaluasi

INTAN JAYA, TOMEI.ID | Eskalasi konflik bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak…

16 jam ago

Bukan Lewat Kemendagri, Intelektual Kapiraya Tuntut Sengketa Batas Adat Mimika Diselesaikan Secara Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Intelektual asal wilayah Kapiraya, Agusten Yupy, menyampaikan kritik keras terhadap rencana Pemerintah…

18 jam ago