Berita

Aliansi Pelajar dan Mahasiswa Papua Tengah Desak Penghapusan Program MBG, Tuntut Pendidikan Gratis di Seluruh Papua

NABIRE, TOMEI.ID| Aliansi Pelajar dan Mahasiswa Papua Tengah menyampaikan sikap tegas menolak program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah, dan menuntut agar anggaran program tersebut dialihkan untuk pembenahan sektor pendidikan di seluruh wilayah Papua.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Koordinator Lapangan, Josia Sani, aliansi menilai bahwa program MBG tidak menjawab persoalan mendasar yang dihadapi pelajar dan mahasiswa Papua, terutama di daerah-daerah konflik dan wilayah tertinggal. Mereka menyoroti buruknya kondisi pendidikan di Papua meski kekayaan sumber daya alam daerah tersebut terus dieksploitasi.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua Tengah masih tergolong rendah. Kabupaten Puncak mencatat IPM terendah dengan angka 45,70. Ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pendidikan belum menjadi prioritas,” tegas Josia Sani dalam orasinya.

Aliansi juga menyoroti ketimpangan yang terjadi di lapangan, mulai dari minimnya fasilitas pendidikan, keterbatasan tenaga pengajar, hingga banyaknya anak usia sekolah yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya.

“Kami menolak MBG karena tidak menyelesaikan masalah dasar pendidikan. Yang kami butuhkan adalah pendidikan gratis, fasilitas yang layak, guru yang digaji, dan lingkungan belajar yang aman,” tambah Josia.

Dalam tuntutannya, Aliansi Pelajar dan Mahasiswa Papua Tengah menyampaikan empat poin utama:

Pertama, mencabut program MBG dari seluruh wilayah Papua.

Kedua, Mengalihkan anggaran MBG untuk pembangunan sektor pendidikan.

Ketiga, menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh anak-anak Papua.

Menyelesaikan konflik bersenjata di daerah rawan seperti Intan Jaya, Puncak, Yahukimo, dan Oksibil demi keberlangsungan pendidikan dan kesehatan.

Pernyataan ini disampaikan dalam aksi damai yang digelar di Nabire pada Kamis, 2 Mei 2025, bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional.

Mereka berharap pemerintah pusat maupun daerah segera merespons aspirasi ini demi masa depan pendidikan yang lebih adil dan merata di Tanah Papua. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Gubernur Papua Tengah Dorong Kebangkitan Peternakan Ayam Broiler di Mimika

TIMIKA, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa melakukan kunjungan langsung ke kandang peternakan…

3 jam ago

Wabup Nabire Buka TMMD ke-125, Perkuat Sinergi TNI dan Masyarakat Bangun Kampung Terpencil

NABIRE, TOMEI.ID | Wakil Bupati Kabupaten Nabire, Burhanuddin Pawenarri, secara resmi membuka pelaksanaan program TNI…

3 jam ago

Papua Tengah Tunjukkan Eksistensi di FORNAS 2025, Gubernur Nawipa: Kita Gunakan Semua Sumber Daya

TIMIKA, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, secara resmi melepas 370 kontingen dari Provinsi…

1 hari ago

Demisioner HMPLJ Nilai Pengiriman Dana Pelantikan Tak Sesuai Mekanisme Organisasi

JAYAPURA, TOMEI.ID | Mantan Koordinator Hukum dan HAM Himpunan Mahasiswa Pelajar Lanny Jaya (HMPLJ) Kota…

1 hari ago

Bupati Dogiyai Tunjuk Sebastianus Pugiye Sebagai Plt Kepala Distrik Mapia Tengah

DOGIYAI, TOMEI.ID | Bupati Kabupaten Dogiyai, Yudas Tebai, secara resmi menyerahkan Nota Tugas kepada Pelaksana…

1 hari ago

Koalisi HAM Desak Penegakan Hukum atas Dugaan Penyimpangan Dana BLT di Puncak Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Koalisi Penegak Hukum dan Hak Asasi Manusia Papua mendesak aparat penegak hukum…

1 hari ago