MAPIA, TOMEI.ID | Anggota DPRP Papua Tengah, Ambrosius Degei, melaksanakan Reses Tahap II di Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, pada 6–13 Agustus 2025, untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait bantuan gereja, rencana Sidang Konferensi GKII 2026, dan percepatan DOB Kabupaten Mapia Raya serta akses jalan menuju Unito.
Kegiatan ini bertujuan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung sekaligus mempercepat pelayanan publik di wilayah Papua Tengah, dengan fokus pada kebutuhan pembangunan, peningkatan infrastruktur, dan pemerataan pelayanan publik, serta menjadi sarana dialog antara warga dan anggota DPRP untuk memastikan aspirasi masyarakat dapat ditindaklanjuti secara efektif.
Dalam dialog terbuka yang digelar di Aula GKII Jemaat Betesda Bibiyepa, Kampung Bomomani, Distrik Mapia, masyarakat menyampaikan tiga usulan utama: memprioritaskan bantuan untuk gereja, mendukung penyelenggaraan Sidang Konferensi GKII Wilayah Tiga Papua tahun 2026, dan percepatan rencana Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Mapia Raya dengan ibu kota di Unito, Distrik Sukikai Selatan, termasuk membuka akses jalan dari Mapia Bomomani ke Unito.
“Reses ini menjadi sarana penting untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat dan memperjuangkan kebutuhan mereka di tingkat provinsi,” ujar Ambrosius Degei.
Selain menyerap aspirasi masyarakat, kegiatan reses ini juga menjadi ajang edukasi publik tentang tugas dan fungsi legislatif. Ambrosius Degei menjelaskan berbagai program pembangunan yang sedang berjalan di Kabupaten Dogiyai, termasuk proyek infrastruktur jalan dan fasilitas publik lainnya, serta bagaimana warga dapat berpartisipasi dan memberikan masukan untuk keberlanjutan program tersebut.
Warga Mapia menyambut positif kehadiran anggota DPRP ini. Mereka berharap aspirasi yang telah disampaikan dapat segera ditindaklanjuti, terutama terkait akses jalan dan dukungan bagi kegiatan keagamaan yang menjadi bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat pegunungan Papua Tengah.
Kegiatan reses ini berlangsung aman dan lancar, didukung penuh oleh aparat distrik dan tokoh masyarakat setempat. Momentum ini menegaskan komitmen DPRP Papua Tengah untuk memperkuat komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat, sekaligus memastikan pembangunan dan pelayanan publik merata hingga wilayah pegunungan terpencil. [*].