Ritual Bakar Batu massal dengan 2.000 ekor babi di Lapangan Auri Sentani, Rabu, (23/4). Tradisi ini menjadi simbol syulur dan kekuatan sosial masyarakat gunung dalam menyambut era baru pemerintahan.
SENTANI, TOMEI.ID | Ribuan warga dari wilayah Pegunungan Tengah Papua berkumpul di Lapangan Auri Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua dalam sebuah acara adat bertajuk Syukuran dan Pamitan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan.
Kegiatan ini merupakan ungkapan syukur atas pelantikan Gubernur Jhon Tabo dan Wakil Gubernur Ones Pahabol sekaligus menjadi momen simbolis perpisahan Provinsi Papua Pegunungan dari Provinsi Papua sebagai provinsi induk.
BACA JUGA : Gubernur Meki Nawipa Resmi Buka Rakortek, Percepatan Penyelesaian RT/RW Papua Tengah
Acara dimeriahkan dengan prosesi adat Bakar Batu yang melibatkan penyembelihan dan pembakaran sebanyak 2.000 ekor babi. Tradisi tersebut mencerminkan rasa syukur, semangat persatuan, serta spiritualitas masyarakat Pegunungan Tengah dalam menyongsong masa depan pemerintahan baru di Papua Pegunungan.
Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo, dalam pidato pamitnya menyampaikan pesan mendalam kepada Bupati Jayapura, Yunus Wonda, mewakili provinsi induk yang selama ini menjadi rumah bersama.
“Pak Bupati, kami titip yang sisa sedikit ini. Jagalah mereka baik-baik,” ujar Jhon Tabo dengan nada emosional yang disambut haru oleh ribuan hadirin.
Sementara itu, Wakil Gubernur Ones Pahabol menegaskan bahwa kehadiran Papua Pegunungan adalah bagian dari upaya memperkuat pembangunan Tanah Papua secara inklusif.
BACA JUGA : Polres Nabire Bongkar Peredaran Narkoba di Lapas
“Papua Pegunungan hadir bukan untuk bersaing, tetapi untuk memperkaya mozaik pembangunan Papua yang adil dan majemuk,” tegas Pahabol dalam orasi budayanya.
Acara dihadiri perwakilan masyarakat dari berbagai kabupaten, tokoh adat, tokoh perempuan, pemuda, serta jajaran pemerintah dari Provinsi Papua dan Papua Pegunungan.
Masyarakat hadir mengenakan pakaian adat dan membawa alat tradisional, serta menampilkan berbagai pertunjukan budaya, mulai dari tarian perang hingga nyanyian rakyat.
Perayaan ini menandai dimulainya babak baru dalam perjalanan otonomi Papua Pegunungan, di mana nilai-nilai budaya lokal berjalan berdampingan dengan sistem pemerintahan dalam membangun masa depan yang lebih berdaulat, bermartabat, dan berkeadilan.[*].
DOGIYAI, TOMEI.ID| Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Dogiyai, Papua Tengah mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)…
DOGIYAI, TOMEI.ID| Rencana pemekaran Kabupaten Mapia Raya yang akhir-akhir ini menjadi trending topik, ini mendapat…
NABIRE, TOMEI.ID| Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama Persekutuan Gereja-Gereja dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB)…
WAMENA, TOMEI.ID | TPNPB OPM melalui Kodap III Ndugama-Darakma kembali mengeluarkan pernyataan resmi kepada publik…
PANIAI, TOMEI.ID | SMA Negeri 3 Paniai Kebo secara resmi membuka penerimaan peserta didik baru…
NABIRE, TOMEI.ID | Warga Muslim di Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua Tengah mendapat berkat kurban…