ILAGA, TOMEI.ID |Bupati Puncak, Elvis Tabuni, menegaskan rencana pembangunan gudang beras baru berkapasitas besar pada 2026 untuk memperkuat ketahanan pangan, memastikan distribusi lancar, dan menjaga kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi.
Langkah strategis ini diambil untuk memastikan stok pangan di Kabupaten Puncak tersimpan dengan baik dan aman, mengingat kapasitas gudang beras milik Dinas Ketahanan Pangan saat ini dinilai terlalu kecil.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Elvis saat menghadiri launching penyaluran bantuan pangan beras alokasi Juni dan Juli 2025 di Gudang Dinas Ketahanan Pangan Ilaga, Kamis (14/8/2025).
“Beras ini menyangkut perut masyarakat Puncak. Kalau gudang tidak memadai, beras bisa rusak. Tidak mungkin kita kasih makan masyarakat dengan beras yang sudah rusak. Karena itu, saya tegaskan akan bangun gudang yang lebih besar milik Pemerintah Kabupaten Puncak untuk menampung stok dari Bulog,” ujar Elvis.
Bupati Elvis menambahkan, keberadaan gudang beras yang memadai akan mempermudah distribusi bahan pokok, menjaga kestabilan harga, dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Dalam kesempatan itu, Bupati Elvis juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Sosial RI yang menugaskan Perum Bulog sebagai pelaksana pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) serta PT Jasa Prima Logistik Bulog (JPLB) sebagai vendor penyaluran bantuan.
“Bantuan ini bentuk nyata perhatian pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah. Saya harap bantuan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya kehadiran negara bagi masyarakat Puncak, terutama mereka yang kurang mampu, dan menyoroti tingginya harga beras di wilayah tersebut. Meski bantuan pangan terus disalurkan, ia mengimbau masyarakat tetap mempertahankan budaya berkebun yang menjadi ciri khas warga pegunungan.
“Kita punya makanan khas seperti ubi dan betatas. Itu tidak perlu kita datangkan dengan pesawat. Kalau beras mahal, makanan ini bisa jadi pengganti. Jadi jangan berhenti berkebun,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak, Otto Alom, melaporkan bahwa hingga 13 Agustus 2025, PT JPLB telah menyalurkan total 154 ton 290 kilogram beras dari target 626 ton 720 kilogram.
Penyaluran dilakukan di enam drop point, yakni Distrik Ilaga dengan total 227 ton 160 kg, realisasi 57 ton 60 kg, sisa 170 ton 100 kg; Distrik Sinak, total 225 ton 940 kg, realisasi 70 ton 120 kg, sisa 155 ton 820 kg; Distrik Agandugume, total 44 ton 680 kg, realisasi 4 ton 800 kg, sisa 39 ton 880 kg; Distrik Beoga, total 104 ton 880 kg, realisasi 10 ton 80 kg, sisa 94 ton 800 kg; Distrik Dovo, total 11 ton 380 kg, realisasi 7 ton 80 kg, sisa 4 ton 300 kg; dan Distrik Dervos, total 12 ton 680 kg, realisasi 5 ton 150 kg, sisa 7 ton 530 kg.
“Waktu penyaluran bantuan pangan bulan Juni dan Juli 2025 diperpanjang hingga 31 Agustus 2025. Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu mengeluarkan surat kepada maskapai penerbangan agar pengiriman bisa selesai tepat waktu,” jelas Otto.
Dengan rencana pembangunan gudang baru dan dukungan distribusi yang optimal, pemerintah berharap ketahanan pangan di Kabupaten Puncak semakin terjaga, sekaligus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. [*].