Dari Puncak Jaya, Gubernur Nawipa Canangkan 9 Program Prioritas Pembangunan Papua Tengah: Fondasi Kokoh untuk Kemajuan Berkelanjutan

oleh -1056 Dilihat

PUNCAK JAYA, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, bersama delapan bupati se-Papua Tengah, menggelar Rapat Kerja (Raker) ke-II di Sasana Kaonak Kantor Bupati Puncak Jaya pada Rabu dan Kamis, 24–25 September 2025.

Dalam forum strategis tersebut, Gubernur Nawipa secara resmi mencanangkan sembilan program prioritas yang akan menjadi fondasi pembangunan jangka panjang di provinsi yang baru berdiri ini.

banner 728x90

Raker ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yang telah dilaksanakan pada April 2025, menandakan konsistensi pemerintah provinsi dalam merumuskan arah pembangunan yang terencana dan terstruktur. Gubernur Nawipa menegaskan pentingnya membangun fondasi yang kuat, layaknya membangun sebuah gedung yang tahan gempa.

“Jika bangunan itu dirancang untuk 50 tahun ke depan, maka sekalipun gempa, dia tidak akan goyang. Itu fondasi yang harus kita letakkan hari ini,” ujarnya.

Berikut adalah sembilan program prioritas yang dicanangkan Gubernur Nawipa untuk pembangunan Papua Tengah:

Pertama, program Pendidikan Gratis dan Sekolah Sepanjang Hari menjadi langkah awal Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam menciptakan generasi unggul. Komitmen untuk menyediakan pendidikan tanpa biaya dan pembangunan asrama di ibu kota kabupaten bertujuan membuka akses pendidikan yang merata. Penerapan sistem Sekolah Sepanjang Hari (SSH) juga diharapkan membentuk karakter peserta didik secara menyeluruh serta menekan tingkat kenakalan remaja di wilayah ini.

Kedua, Pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP) menjadi prioritas strategis guna mendorong kemandirian dan daya saing masyarakat asli Papua. Gubernur Nawipa menegaskan bahwa afirmasi tetap diberikan sebagai bentuk keberpihakan, namun langkah selanjutnya adalah membekali generasi Papua dengan keterampilan dan pengetahuan agar mampu bersaing sehat di dunia kerja dan mengambil peran dalam pembangunan daerah.

Ketiga, dalam sektor kesehatan, pemerintah mencanangkan peningkatan kualitas layanan melalui pembangunan rumah sakit provinsi yang representatif. Selain itu, akan dilakukan perekrutan dokter spesialis dengan sistem kontrak, penyediaan layanan dokter terbang untuk menjangkau daerah terpencil, serta pengadaan fasilitas bayi tabung sebagai bagian dari strategi meningkatkan angka kelahiran OAP dan memperkuat fondasi demografis.

Keempat, program Bangkit Papua Tengah dirancang sebagai intervensi sosial komprehensif yang akan diujicobakan di empat kabupaten, yaitu Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniai, dan Dogiyai. Fokus utama program ini mencakup pemberian bantuan gizi dan kesehatan kepada ibu hamil, anak usia 0–4 tahun, serta pemberian insentif bagi para lansia. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup secara merata, terutama di wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi.

Kelima, perhatian terhadap kesejahteraan tenaga keagamaan menjadi wujud penghargaan pemerintah terhadap peran para hamba Tuhan dalam membina moral dan spiritual masyarakat. Pemerintah akan melakukan validasi data lintas denominasi guna memastikan bantuan dan insentif yang diberikan tepat sasaran serta meminimalkan potensi penyalahgunaan dalam penyaluran bantuan tersebut.

Keenam, penguatan perekonomian daerah ditempuh melalui pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang profesional dan berkelanjutan. Pemerintah juga akan membangun fasilitas cold storage modern di Mimika untuk mendukung rantai pasok komoditas unggulan, serta mengembangkan sektor pertanian dan peternakan sebagai pilar utama ekonomi rakyat. “Papua Tengah harus punya saham di setiap bisnis besar yang masuk,” tegas Gubernur Nawipa, menekankan pentingnya kemandirian ekonomi lokal.

Ketujuh, pembangunan infrastruktur dasar menjadi kunci untuk membuka keterisolasian dan mempercepat pemerataan pembangunan. Fokus utama diarahkan pada penyediaan listrik 24 jam di seluruh kabupaten, peningkatan akses internet 4G yang stabil, penyediaan air bersih layak konsumsi, serta pembangunan jalan penghubung strategis antarwilayah pegunungan.

Kedelapan, pelestarian budaya dan identitas Papua menjadi perhatian serius pemerintah provinsi. Lembaga adat dan kearifan lokal akan diberdayakan kembali sebagai penjaga nilai-nilai luhur. Gubernur Nawipa juga mendorong penamaan fasilitas umum seperti bandara dengan nama tokoh misionaris atau tokoh lokal berpengaruh, sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian warisan sejarah.

Kesembilan, program rekonsiliasi dan perdamaian dirancang untuk menjaga stabilitas sosial pasca-Pilkada serta menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi proses pembangunan. Pemerintah akan membentuk tim rekonsiliasi yang melibatkan gereja dan tokoh adat guna memperkuat nilai-nilai perdamaian dan mendorong rekatan sosial antarwarga di seluruh wilayah Papua Tengah.

Dalam penutupan sambutannya, Gubernur Nawipa mengajak seluruh pihak, mulai dari bupati, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga masyarakat, untuk bersinergi dalam mewujudkan Papua Tengah yang lebih sejahtera.

“Mari kita rumuskan, merencanakan, dan meletakkan fondasi pembangunan dari Puncak Jaya untuk Papua Tengah yang lebih maju dan berkelanjutan,” serunya, mengajak semua elemen untuk aktif berpartisipasi.

Dengan sembilan program prioritas tersebut, Gubernur Nawipa menegaskan komitmennya untuk membangun Papua Tengah dengan pijakan yang kuat dan berkelanjutan, guna menciptakan kemajuan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di provinsi ini. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.