Don Muzakir: Petani Indonesia Harus Bergerak, Bukan Menunggu

oleh -1198 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menegaskan bahwa kemandirian dan inisiatif adalah fondasi utama membangun kedaulatan petani di era modern, sebab dengan berpikir mandiri dan bertindak inovatif, petani dapat keluar dari ketergantungan dan menjadi penggerak pembangunan yang berdaya saing.

Menurutnya, transformasi sektor pertanian hanya dapat dicapai jika petani berani mengambil peran sebagai penggerak utama pembangunan, bukan sekadar menunggu arah dari pemerintah pusat.

banner 728x90

Hal tersebut disampaikan Don Muzakir saat memberikan arahan pada pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia, Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera), serta Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) Provinsi Papua Tengah, yang digelar di Guest House Nabire, Jalan Merdeka, Karang Mulia, Selasa (28/10/2025).

“Tani Merdeka Indonesia adalah gerakan pemikir yang menuntut kreativitas dan keberanian bertindak. Kita memiliki jaringan kuat dari provinsi hingga desa, dan seluruhnya harus menjadi motor perubahan, bukan sekadar penonton. Semua harus bergerak, karena kemajuan tidak lahir dari mereka yang menunggu,” tegas Don Muzakir di hadapan para pengurus wilayahnya.

Don Muzakir menegaskan bahwa sistem gerakan Tani Merdeka Indonesia harus berorientasi pada kecepatan, ketepatan, dan kemandirian, dengan setiap kepengurusan di daerah dituntut tanggap terhadap dinamika lapangan, mampu mengambil keputusan secara strategis, serta melaksanakan program kerja tanpa bergantung pada instruksi dari pusat.

“Sistem kerja kita ke depan seperti angin, pesawat, dan peluru. Bergerak cepat, tepat, dan berdampak. DPW dan DPD jangan menunggu orang, tapi harus menjadi penggerak utama di lapangan,” ujarnya.

Menurut Don Muzakir, pengakuan terhadap Tani Merdeka Indonesia muncul bukan karena promosi, tetapi karena kerja nyata di berbagai daerah, termasuk Papua Tengah. Gerakan ini terbentuk dari dedikasi para petani dan penggerak lokal yang terus bekerja membangun ekonomi rakyat melalui pertanian.

“Don Muzakir menyebut, semakin banyak pihak yang tertarik bekerja sama dengan Tani Merdeka Indonesia karena gerakan ini menunjukkan arah yang jelas dan kekuatan yang mengakar. Pengakuan publik itu hadir berkat kerja nyata yang konsisten,” ungkapnya.

Don Muzakir menjelaskan, Tani Merdeka Indonesia tidak berhenti pada fungsi organisasi, tetapi berkembang sebagai lembaga pembinaan karakter dan pemikiran progresif bagi para petani. Dengan struktur yang mengakar hingga tingkat desa, gerakan ini membuka akses bagi petani untuk tumbuh, berdaya, dan berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.

“Yang membuat Tani Merdeka hidup adalah gerak, bukan diam. Dari sawah, dari pasar, dari setiap sudut desa, kita buktikan bahwa kemandirian adalah roh perjuangan kita,” tambah Don Muzakir.

Menopang jejaring luas yang terbentuk dari desa hingga provinsi, Don Muzakir percaya Tani Merdeka Indonesia akan menjadi kekuatan strategis dalam membangun sistem pertanian yang mandiri dan berdaulat serta mendorong para pengurus untuk menjadikan keberanian, konsistensi, dan kepemimpinan transformatif sebagai roh perjuangan organisasi.

“Saat ini bangsa tidak memerlukan banyak wacana, tetapi tindakan nyata. Petani harus menjadi subjek perubahan, mandiri, inovatif, dan berani mengambil peran di garis depan pembangunan pertanian,” tegas Don Muzakir menutup arahannya. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.