Berita

Elikius Ikomou MD Akibat Penganiayaan Aparat Polisi, Keluarga Minta Proses Hukum

NABIRE, TOMEI.ID | Keluarga Elikius Ikomou, pemuda asal Nabire yang dinyatakan meninggal dunia di RSUD Nabire pada Kamis (26/6/2025), menolak pernyataan resmi Kapolres Nabire yang menyebut korban terluka akibat jatuh ke selokan atau got.

Hal ini pihak keluarga meyakini korban mengalami kekerasan fisik oleh oknum aparat sebelum meninggal dunia dan meminta agar proses hukum dilakukan secara terbuka dan akuntabel.

Pernyataan ini disampaikan oleh pihak keluarga korban, Yulius Edowai, sebagai tanggapan terhadap penjelasan Kapolres Nabire yang beredar di media. Menurutnya, penjelasan tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang ditemukan keluarga di rumah sakit maupun keterangan dari sejumlah saksi mata.

“Apa yang disampaikan Kapolres bahwa Elikius Ikomou jatuh ke got tidak benar. Kami sebagai keluarga tidak terima. Itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Ada luka berat di kepala dan tubuh, dan itu bukan akibat jatuh,” tegas Yulius, Jumat (27/6/2025).

Keluarga juga menyayangkan proses penanganan jenazah yang menurut mereka dilakukan secara tertutup dan tanpa persetujuan keluarga. Termasuk pelaksanaan otopsi dan persiapan peti jenazah yang dilakukan oleh pihak kepolisian tanpa sepengetahuan mereka.

“Kami kecewa. Peti mati, pakaian, hingga pemandian jenazah dilakukan tanpa keluarga. Kami tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan secara langsung. Ada apa sebenarnya? Ini harus diusut,” tambahnya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum dan mengumpulkan data serta keterangan saksi guna mengungkap kebenaran. Mereka mendesak agar Kapolres Nabire segera mengungkap pelaku serta mengevaluasi anggota kepolisian yang diduga terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap korban.

“Kami minta pelaku diusut dan seluruh anggota yang terlibat dievaluasi. Tidak boleh ada impunitas atas kematian anak kami,” ujar Edowai.

Berdasarkan keterangan keluarga, Elikius Ikomou atau akrab disapa Eko, masih sempat berbincang dengan kedua orang tuanya pada pagi hari Kamis (26/6/2025) sebelum meninggalkan rumah. Saat itu, Eko mengatakan hendak menemui temannya untuk membeli sepeda motor yang ditawarkan seharga Rp5 juta.

Sang ibu kemudian pergi ke bank untuk mengambil uang, sementara Eko meninggalkan rumah menuju ke rumah temannya. Namun beberapa saat kemudian, keluarga mendapat informasi dari warga bahwa Eko telah dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Saat mendatangi Polres Nabire, orang tua korban justru diberi tahu bahwa Eko telah meninggal dunia.

Menurut pengakuan salah satu teman Eko bernama Pigai, korban saat itu sedang menunggu di rumahnya. Ketika mobil patroli Sabhara Polres Nabire datang, Pigai mengaku melarikan diri sementara Eko tertangkap oleh aparat.

“Saya bilang ke dia tunggu, saya mau minum CT dulu. Tiba-tiba mobil Sabhara datang, saya lari dan Eko yang tertangkap. Setelah itu saya tidak tahu lagi apa yang terjadi,” ujar Pigai.

Pihak keluarga saat ini tengah mengumpulkan bukti dan keterangan saksi guna melaporkan kasus ini secara resmi. Mereka berharap kejadian ini dapat ditangani secara adil, transparan, dan tidak ditutup-tutupi. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Persipura Optimistis Hadapi Barito Meski Empat Pemain Absen

JAYAPURA, TOMEI.ID | Persipura Jayapura tetap menatap laga melawan Barito Putera dengan penuh optimisme, meski…

16 jam ago

Dorong Pemerataan Pembangunan, Gubernur Papua Tengah Hadiri Rapat Strategis Bersama Menko AHY

JAKARTA, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, hadir bersama Asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua…

17 jam ago

Amandus Pigai Tegaskan Soliditas Kader Perindo di Rakorwil I Menuju Pilkada

NABIRE, TOMEI.ID | Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Koordinasi Wilayah I…

17 jam ago

Delapan Kepala Suku Meepago Resmi Dikukuhkan, Simbol Persatuan Adat Papua Tengah

NABIRE, TOMEI.ID | Dalam suasana yang sarat makna dan diwarnai semangat persatuan adat, Kepala Suku…

18 jam ago

KNPB Umumkan Duka Nasional atas Meninggalnya Brigjen Undius Kogoya di Intan Jaya

JAYAPURA, TOMEI.ID | Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) di Jayapura, Papua, resmi…

19 jam ago

Pemkab Deiyai Realisasikan Pembayaran Lahan Rp 1,76 Miliar untuk TPS dan Sekretariat Komunitas Sopir Mee Yoka

DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai di bawah kepemimpinan Bupati Deiyai, Melkianus Mote, merealisasikan…

20 jam ago