Felix Petege: Asrama Swadaya SIMAPITOWA Adalah Aset Tota Mapiha, Saya Bantu 50 Juta

oleh -1295 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Tokoh intelektual muda asal Tota Mapia, Felix Petege, menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan Asrama Swadaya RPM SIMAPITOWA di Jayapura sebagai aset kolektif masyarakat Tota Mapia.

Dalam laga pembuka Turnamen SIMAPITOWA Cup ke-VII, Sabtu (2/8/2025), ia menyumbangkan dana sebesar Rp50 juta guna mempercepat penyelesaian pembangunan asrama tersebut.

banner 728x90

“Asrama ini adalah aset daerah Tota Mapiha. Anak-anak kita luar biasa karena sudah berusaha menyiapkan tempat tinggal yang layak bagi anak cucu kita. Maka saya bantu lima puluh juta untuk mendukung pembangunan ini,” ujar Felix Petege, di Lapangan Merdeka, Kaladiri II, Nabire, Papua Tengah.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan pembukaan Turnamen SIMAPITOWA Cup ke VII yang digelar oleh pelajar dan mahasiswa asal Siriwo, Mapia, Piyaiye, Topo, dan Wanggar (SIMAPITOWA), Kota Studi Jayapura.

Felix Petege menekankan pentingnya solidaritas dan tanggung jawab kolektif untuk mewujudkan tempat tinggal yang layak bagi mahasiswa asal Tota Mapiha di tanah rantau. Ia mengajak seluruh tokoh masyarakat, pejabat daerah, dan masyarakat umum untuk ikut berkontribusi.

“Semakin banyak mahasiswa kita di Jayapura, tapi belum memiliki tempat tinggal yang layak. Maka ini menjadi tanggung jawab kita semua. Lebih cepat dibangun, lebih bagus,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar para pelajar dan mahasiswa dapat melakukan evaluasi terhadap progres pembangunan setelah kembali ke Jayapura, dan memperkuat koordinasi agar proses berjalan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Kalau Panitia Pembangunan Asrama tidak berjalan mulus, teman-teman harus evaluasi. Perlu kerja sama agar pembangunan benar-benar terwujud dan dipercaya semua pihak,” tambah Petege.

Turnamen SIMAPITOWA Cup ke-VII ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga menjadi ruang penguatan semangat kebersamaan, gotong-royong, dan kepedulian terhadap pendidikan anak-anak Papua di tanah rantau. Pembangunan asrama mahasiswa menjadi salah satu prioritas kolektif yang terus digaungkan melalui momentum-momentum seperti ini.

Kegiatan itu turut dihadiri oleh tokoh-tokoh adat, agama, pemuda, dan pejabat dari Kabupaten Nabire dan Dogiyai, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Nabire Viktor Tebai yang membuka secara resmi turnamen, serta Anggota MRP Papua Tengah Hendrikus Magai. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.