Gubernur dan Wagub Papua Tengah Bertemu Peserta Festival, Janji Laptop dan Beasiswa

oleh -1732 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, menggelar pertemuan khusus bersama para pelajar peserta Festival Budaya dari delapan kabupaten se-Provinsi Papua Tengah di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Sabtu (6/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyampaikan berbagai motivasi, komitmen bantuan pendidikan, serta pesan moral kepada ratusan siswa SMA/SMK yang hadir.

banner 728x90

Dalam sambutannya, Gubernur Nawipa menegaskan bahwa semua anak Papua Tengah memiliki potensi menjadi pemimpin di masa depan, termasuk menjadi gubernur dan wakil gubernur.

“Di provinsi ini, suatu saat kalian bisa duduk di kantor ini, menjadi gubernur atau wakil gubernur. Tidak ada yang perlu minder,” ujar Nawipa.

Gubernur juga mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah akan memberikan laptop kepada 25 peserta terbaik dari setiap kabupaten yang hadir dalam festival ini. Bantuan akan diberikan paling lambat Desember 2025.

“Pemda Papua Tengah akan siapkan laptop untuk 25 peserta setiap kabupaten, baik siswa maupun guru pendamping. Kita akan kirimkan secepatnya. Bisa juga kami beri label nama sebagai tanda kenang-kenangan dari Festival Budaya ini,” tambahnya.

Selain laptop, Nawipa juga menyampaikan bahwa pemerintah siap mendukung pendidikan lanjutan peserta hingga ke perguruan tinggi, khususnya di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, dan tata boga. Melalui yayasan yang ia dirikan, beasiswa akan diberikan kepada siswa-siswi kelas 3 SMA/SMK yang ingin melanjutkan studi di bidang tersebut.

“Kalau kamu mau sekolah di bidang tata boga, pertanian, atau perikanan, daftarkan diri ke Dinas Pendidikan. Saya siapkan beasiswa lewat Yayasan Meki Nawipa,” tegasnya.

Gubernur juga meminta pendataan khusus untuk anak-anak yatim piatu yang hadir agar mereka mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Ia menyoroti fakta bahwa banyak siswa di Papua Tengah tidak melanjutkan pendidikan setelah SMA, sebagian karena alasan ekonomi.

“Setiap anak Papua Tengah harus jadi sarjana. Tidak boleh putus sekolah, tidak boleh kawin cepat,” pesan Nawipa.

Ia juga menyinggung pentingnya dunia kerja yang relevan dengan kondisi daerah, menyebut profesi seperti koki atau pekerja kuliner justru sangat dibutuhkan dan bisa menghasilkan pendapatan besar.

Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, turut memberikan sambutan yang menyentuh, membagikan kisah perjuangannya hingga bisa mencapai posisinya saat ini. Ia menegaskan bahwa setiap pesan Gubernur bukan sekadar janji, melainkan telah terbukti lewat perjalanan hidupnya sendiri.

“Saya dulu hanya bawa uang 5 juta, dan Gubernur Meki Nawipa yang waktu itu masih pilot, bantu saya. Sekarang saya ada di sini, jadi Wakil Gubernur,” kata Geley penuh semangat.

Geley juga menekankan pentingnya menunda pernikahan dini demi pendidikan. Ia membandingkan kisah cintanya sendiri yang penuh tantangan dengan kisah Gubernur yang menunggu belasan tahun sebelum menikah.

“Pacaran boleh, tapi jangan ikuti saya. Sekolah dulu yang baik. Contoh yang baik itu seperti Pak Gubernur, pacaran 15 tahun, sukses dulu baru menikah,” ujarnya kepada para siswa.

Pertemuan ditutup dengan harapan besar dari kedua pemimpin Papua Tengah tersebut agar generasi muda dari delapan kabupaten dapat tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang cerdas, berpendidikan, dan berakhlak baik.

“Kalau kalian simpan baik-baik pesan hari ini, kamu pasti sukses. Suatu saat kita akan bertemu lagi saat kamu membawa ijazah ke sini, dan jadi orang penting untuk Papua Tengah,” pungkas Wagub Deinas Geley. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.