tomei.id | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menyatakan komitmennya untuk segera mengatasi wabah virus African Swine Fever (ASF) yang sudah sedang menular pada ternak babi di wilayah Papua Tengah.
Penularan ASF pada ternak babi dinilai sangat merugikan bagi para peternak. Sehingga komitmen pemerintah menjadi langkah alternatif mengentaskan wabah tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Anwar Harun Damanik mengatakan bahwa Pemprov telah membentuk satuan tugas atau Satgas khusus untuk menangani wabah tersebut.
“Jadi, kami telah membentuk Satgas untuk menangani virus ASF,”ungkap Damanik, pada Jumat, (27/12/2024).
Mantan Pj Sekda Papua Tengah ini berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan itu dengan langkah-langkah strategis yang dirancang. Menurutnya, wabah virus ASF tidak hanya mempengaruhi pada peternak tetapi juga mengubah pola konsumsi masyarakat.
“Dalam perayaan Natal, banyak warga yang membeli daging sapi dan ayam daripada daging babi,”katanya.
Akibatnya permintaan daging sapi melonjak drastis, menyebabkan harga meningkat dari RP 150.000 per kilogram menjadi 180 per kilogram.
Untuk itu, Pj Gubernur Papua Tengah telah memerintahkan Satgas untuk segera mengembalikan lonjakan harga dengan memberikan bantuan.
“Ya, kami memastikan harga daging tetap stabil agar dapat terjangkau luas bagi konsumen,”jelasnya.
Damanik menambahkan, pemerintah terus bekerja keras untuk mengatasi wabah tersebut.
“Kami menghimbau masyarakat jangan panik ya. Kami akan berupaya mengatasi permasalahan ini dengan langkah-langkah strategis pemerintah,”pungkasnya. [*].