Insiden Longsor Ganggu Produksi, Kinerja Freeport Diprediksi Tak Capai Target RKAB 2025

oleh -1141 Dilihat

JAKARTA,TOMEI.ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan kinerja perseroan pada semester II 2025 tidak akan memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2025.

Proyeksi ini disampaikan setelah terjadinya insiden longsoran di kawasan tambang bawah tanah yang berdampak signifikan pada aktivitas operasional perusahaan.

banner 728x90

Direktur Utama PTFI Tony Wenas menjelaskan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin (24/11/2025).

“Kalau kita lihat proyeksi RKAB 2025, volume penjualan tembaga tertulis sekitar 770 ribu ton. Namun kami hanya bisa mencapai sekitar 537 ribu ton sampai akhir 2025. Saat ini baru sekitar 470 ribu ton yang telah diproduksi,” ujar Tony Wenas.

Akibat gangguan produksi, proyeksi penjualan tembaga diperkirakan hanya mencapai 550 ribu ton hingga akhir tahun, atau sekitar 70 persen dari target awal.

Selain tembaga, produksi emas Freeport juga mengalami penurunan signifikan. Dari target RKAB 2025 sebesar 67 ton, dampak longsoran menyebabkan produksi emas anjlok hampir separuhnya. Penjualan hingga akhir tahun diproyeksikan hanya mencapai sekitar 33 ton.

Meskipun terjadi penurunan produksi, Tony Wenas menegaskan bahwa pendapatan perseroan secara keseluruhan masih relatif kuat. PTFI memprediksi pendapatan tahun ini mencapai US(8,5 miliar dari target RKAB sebesar US) 10,4 miliar, atau turun sekitar 18 persen. Penurunan produksi mampu terkompensasi oleh kenaikan harga komoditas global.

Harga Komoditas Topang Pendapatan dan Setoran NegaraTingginya harga tembaga dan emas menjadi faktor utama penyangga kinerja keuangan PTFI.

“Proyeksi pendapatan tembaga meskipun produksinya turun, justru naik 19 persen dari rencana. Produksi hanya 70 persen, tapi pendapatannya meningkat,” jelasnya.

US(1.900per “ounce” dalam RKAB2025. Namun, harga emas saat ini telah menembus US) 3.400 per ounce, sehingga pendapatan diperkirakan melonjak hingga 80 persen, meskipun produksi turun drastis. Dampak positif kenaikan harga komoditas juga berimbas pada setoran ke kas negara. Pendapatan negara dari Freeport yang ditargetkan US(3,7 miliar berpotensi menembus US) 4,1 miliar tahun ini.

“Faktor-faktor tersebut, ditambah pembayaran cicilan pajak penghasilan badan berdasarkan kinerja 2024, membuat setoran negara berpotensi melampaui target RKAB 2025,” pungkas Tony. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.