KIGAMANI, TOMEI.ID | Komunitas Literasi Dogiyai Maju (KLDM) Pos Kigamani, dipimpin oleh Hubertus Dogomo, kembali menggelar kegiatan belajar literasi bagi anak-anak sekolah di halaman Balai Kampung Kigamani, Kabupaten Dogiyai, Selasa (2/12/2025).
Dalam Lapak Baca kali ini, penggerak KLDM Pos Kigamani, Hubertus Dogomo, mengajak anak-anak Kampung Kigamani mengikuti sesi belajar yang meliputi membaca, menulis, berhitung, serta menerima nasihat dan motivasi.
Dalam arahannya, Hubertus Dogomo menekankan pentingnya ruang belajar bagi generasi muda Papua, terutama bagi generasi muda di daerah yang ingin membutuhkan pendidikan.
“Kami anak Dogiyai bukan orang bodoh seperti yang sering dilabelkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami hanya butuh kesempatan belajar untuk menjadi anak Papua yang mampu menemukan jalan keluar atas kehidupan yang menindas ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KLDM, Redi Wouwi Dogomo, menambahkan bahwa kegiatan literasi ini menjadi sarana untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat belajar anak-anak.
“Setiap anak Papua berhak memperoleh pendidikan yang layak dan kesempatan untuk berkembang. Kelas literasi ini adalah upaya kami untuk membuka cakrawala mereka dan memberi motivasi agar mereka percaya bahwa masa depan mereka bisa lebih baik,” ujar Redi dalam keterangan tertulis yang diterima tomei.id, Rabu (3/12/2025).
KLDM menegaskan bahwa kelas literasi tidak sekadar mengajarkan kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga membangun karakter, rasa percaya diri, dan harapan anak-anak di tengah tantangan kehidupan. Program ini diharapkan menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Kampung Kigamani.
Hubertus Dogomo menambahkan, KLDM akan terus memperluas ruang belajar untuk anak-anak, memastikan setiap anak Papua memiliki akses pendidikan yang layak dan peluang untuk berkembang secara maksimal.
Lebih jauh, KLDM berkomitmen mewujudkan visi Literasi Maju Dogiyai, di mana seluruh anak-anak di Kabupaten Dogiyai memiliki kemampuan literasi yang kuat sebagai fondasi menuju kesejahteraan dan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain untuk turut membangun ruang belajar yang kreatif dan inklusif.
Selain itu, KLDM juga merencanakan pengembangan program literasi berbasis teknologi dan budaya lokal, sehingga generasi muda tidak hanya cakap membaca dan menulis, tetapi juga mampu mengenal, menghargai, dan mengembangkan kearifan lokal Papua.
Langkah ini diharapkan memperkuat identitas serta peran anak-anak Papua dalam memajukan Dogiyai melalui literasi. Kegiatan ditutup dengan yel-yel penyemangat dan doa penutup, menegaskan komitmen KLDM untuk menumbuhkan literasi sejak usia dini. [*].
