Penulis : Verson Degei
PAPUA TENGAH – Hari ini, Kamis, 20 Februari 2025, menjadi tonggak sejarah bagiProvinsi Papua Tengah. Presiden Prabowo Subianto secara resmimelantik Gubernur dan para Bupati dari delapan kabupaten yang tergabung dalam provinsi ini. Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi awal dari tantangan besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun Papua Tengah yang lebih maju.
Tantangan Pembangunan di Papua Tengah
Provinsi Papua Tengah, yang terdiri dari delapan kabupaten—Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak, dan Mimika—menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM), sebagian besar kabupaten di Papua Tengah masih beradapada kategori rendah hingga sangat rendah. Berikut adalahangka IPM masing-masing kabupaten: Mimika: 74,47 (kategoritinggi), Nabire: 69,15 (kategori sedang), Dogiyai: 55,00 (kategori rendah), Deiyai: 49,96 (kategori sangat rendah), Paniai: 56,07 (kategori rendah), Intan Jaya: 48,99 (kategorisangat rendah), Puncak Jaya: 48,34 (kategori sangat rendah), dan Puncak: 43,17 (kategori sangat rendah).
Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya IPM di Papua Tengah antara lain keterbatasan infrastruktur, akses pendidikan dan kesehatan yang belum merata, serta situasi keamanan yang belum stabil di beberapa wilayah. Konflik bersenjata di daerah tertentu juga menjadi hambatan dalam upaya pembangunan. Selain itu, tantangan geografis dengan medan yang sulit dijangkau menjadikan distribusi layanan dasar seperti listrik, air bersih, dan telekomunikasi masih sangat terbatas.
Strategi Pembangunan Lima Tahun ke Depan
Untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan langkah-langkah strategis yang terencana dengan baik. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam lima tahun ke depan:
a. Peningkatan Infrastruktur Dasar
Konektivitas antar wilayah harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan Papua Tengah. Pemerintah Provinsi Papua Tengah, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah menyusun rencana strategis untuk membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah terpencil dengan pusat ekonomi di Nabire dan Mimika. Selainitu, program pembangunan perumahan untuk masyarakat jugaakan ditingkatkan guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
Percepatan pembangunan bandara dan pelabuhan juga sangat diperlukan untuk mendukung distribusi barang dan jasa, sehingga dapat menekan harga kebutuhan pokok yang selama ini masih sangat mahal di daerah pedalaman.
b. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Meningkatkan IPM tidak bisa lepas dari sektor pendidikan dan kesehatan . Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menetapkan program prioritas dalam pengentasan pendidikan serta penanganan stunting. Akses terhadap pendidikan berkualitas harus ditingkatkan, termasuk dengan menambah jumlah sekolah, memperbaiki fasilitas, dan meningkatkan kompetensi guru.
Program beasiswa bagi anak-anak Papua juga perlu diperluas, baik dalam bentuk bantuan pendidikan dasar hingga ke jenjang perguruan tinggi, bila perlu digratiskan, agar generasi muda papan Tengah bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Di sektor kesehatan, perlu ada peningkatan layanan kesehatandasar, penguatan tenaga medis, serta pembangunan rumah sakitdan puskesmas di wilayah-wilayah terpencil. Pemanfaatan teknologi seperti telemedicine dapat menjadi solusi bagi daerah yang sulit dijangkau tenaga kesehatan.
Program makanan bergizi gratis yang saat ini menjadi polemik perlu dicarikan solusi alternatif. Bagaimana anak-anak Papua, ibu hamil dan ibu menyusui tetap mendapatkan makanan bergizigratis? Bagaimana pengelolaannya dan siapa yang mengelola dapat dibicarakan agar program ini tetap berjalan tetapi tidak mengabaikan aspek-aspek yang menjadi polemik di saat ini.
c. Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kemandirian Masyarakat
Pemerintah harus mendorong sektor ekonomi yang berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat lokal. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mengembangkan sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber utama pendapatan masyarakat. Selain itu, penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan pelatihan keterampilan serta penyediaan modal usaha bagi Orang Asli Papua akan menciptakan kemandirian ekonomi.
Pemerintah juga harus mengembangkan sektor pariwisata berbasis budaya dan alam, mengingat Papua Tengah memiliki potensi wisata yang luar biasa, seperti Danau Paniai danPegunungan Tengah. Dukungan terhadap ekowisata dapat memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat lokal.
d. Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan dan Efektif
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Papua Tengah harus menyusun perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan transparan. Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan harus diperkuat agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan lokal. Selain itu, pengelolaan anggaran yang akuntabel dan efisien sangat penting untuk memastikan setiap program pembangunan berjalan optimal.
Digitalisasi layanan publik juga harus mulai diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan mengurangi praktik korupsi yang masih menjadi tantangan dalam tata kelola pemerintahan.
e. Peningkatan Keamanan dan Stabilitas Wilayah
Keamanan yang stabil merupakan prasyarat utama bagi pembangunan . Pemerintah daerah perlu bekerja sama denganaparat keamanan, tokoh masyarakat, serta kelompok adat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Pendekatan persuasif serta dialog harus dikedepankan dalam menyelesaikan konflik, sehingga proses pembangunan dapat berjalan tanpa hambatan.
Program reintegrasi bagi kelompok-kelompok yang selama ini berseberangan dengan pemerintah juga perlu diperkuat, sehingga mereka dapat kembali menjadi bagian dari masyarakat yang produktif.
Masa Depan Papua Tengah: Mewujudkan Kesejahteraan Bersama
Pelantikan Gubernur dan para Bupati Papua Tengah hari inimenjadi awal dari perjalanan panjang dalam membangun provinsi ini. Kepemimpinan yang kuat dan berintegritas akan sangat menentukan keberhasilan strategi pembangunan yang telah dirancang. Kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, serta dukungan dari masyarakat dan sektor swastaakan menjadi kunci dalam mempercepat pembangunan.
Dalam lima tahun ke depan, jika strategi pembangunan ini dijalankan secara konsisten dan efektif, Papua Tengah berpotensi untuk mengalami transformasi signifikan. Dari provinsi dengan IPM rendah, Papua Tengah bisa berkembang menjadi wilayah yang sejahtera, mandiri, dan berkeadilan.Dengan visi yang jelas dan kerja nyata, masa depan Papua Tengah yang lebih baik bukan lagi sekadar impian, tetapi sebuah kenyataan yang bisa diwujudkan.[*].
Penulis Adalah Pemerhati Pembangunan Provinsi Papua Tengah