BOGOR, TOMEI.ID | Kehadiran perdana Pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Provinsi Papua Tengah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PBVSI yang berlangsung di Hotel Harris Cibinong, Bogor, Jawa Barat, pada 14–15 November 2025 menandai langkah penting provinsi ini dalam menempatkan diri dalam struktur pembinaan voli nasional.
Keterlibatan PBVSI Papua Tengah dalam forum tersebut sekaligus memperkuat legitimasi organisasi, setelah tiga bulan sebelumnya menerima Surat Keputusan (SK) dari PBVSI Pusat sebagai Pengprov PBVSI Papua Tengah periode 2025–2029.
Pengakuan ini memastikan Papua Tengah berada dalam keanggotaan resmi dan memiliki ruang untuk berperan aktif dalam pembangunan olahraga voli di tingkat nasional.
“Kami telah menerima SK dari PBVSI Pusat, dan itu menjadi landasan legal bagi kami untuk bekerja maksimal. Dengan mandat ini, Papua Tengah siap tampil sebagai daerah yang berkontribusi nyata bagi kemajuan bola voli nasional,” ujar Ketua Harian PBVSI Papua Tengah, Zeth Yeimo, Sabtu (15/11/2025).
Dalam Rakernas tersebut, PBVSI Papua Tengah juga memaparkan agenda strategis yang segera direalisasikan, yakni Open Turnamen Papua Raya pada Desember 2025. Ajang ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Papua Tengah serta Kapolda Papua Tengah yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum PBVSI Papua Tengah, sehingga memperkuat legitimasi dan kesiapan pelaksanaannya.
“Agenda Desember sudah matang. Bapak Gubernur dan Pak Kapolda telah memberikan kepastian penuh bahwa Open Turnamen Papua Raya digelar di Papua Tengah,” tegas Zeth.
Turnamen Papua Raya tersebut membawa tiga misi utama, yakni mempererat hubungan antarprovinsi di Tanah Papua, mengasah kualitas atlet voli lokal, serta mematangkan persiapan menuju Pra-PON dan PON XXI 2028 di Jawa Barat.
“Dalam Rakernas ini, kami menegaskan kesiapan Papua Tengah menjadi tuan rumah dan menyambut para atlet terbaik dari seluruh Papua,” lanjutnya.
Partisipasi PBVSI Papua Tengah pada Rakernas PBVSI 2025 menjadi tonggak awal dalam memperkuat fondasi pembinaan olahraga voli di wilayah tersebut. Momentum ini diharapkan mempercepat pembangunan ekosistem olahraga dan menjadikan Papua Tengah semakin kompetitif dalam peta olahraga nasional menjelang PON 2028. [*].
