Pemkab Nabire Dorong Pelestarian Budaya dan Pariwisata Lewat Lomba Dayung Tradisional

oleh -1194 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) terus menguatkan perannya dalam menjaga warisan budaya serta mempercepat pengembangan sektor pariwisata sebagai pilar pembangunan berkelanjutan daerah.

Sebagai langkah konkret dalam melestarikan budaya dan mengembangkan potensi wisata, Pemerintah Kabupaten Nabire menyelenggarakan Lomba Dayung Tradisional di Pantai Gedo, Selasa (4/11/2025), yang diikuti dengan antusias oleh masyarakat pesisir.

banner 728x90

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat, terutama warga pesisir, yang datang untuk menyaksikan sekaligus berpartisipasi dalam perlombaan. Suasana pantai dipenuhi semangat kebersamaan, menjadikan acara ini bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga perayaan budaya dan solidaritas sosial masyarakat Nabire.

Kepala Disbudparpora Nabire, Martina Deba, SE, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan masyarakat yang luar biasa. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak sekadar perlombaan, tetapi juga momentum penting dalam memperkuat karakter dan identitas budaya masyarakat pesisir sebagai bagian dari kekayaan budaya Papua.

“Respon masyarakat yang tinggi membuktikan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk memperkuat rasa kebersamaan sekaligus memastikan budaya kita tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” ungkap Martina.

Menurutnya, lomba dayung memiliki makna historis dan budaya yang mendalam, karena berakar dari tradisi masyarakat pesisir Papua. Kehidupan di laut bukan semata urusan ekonomi, melainkan juga simbol gotong royong, ketahanan, dan kearifan lokal yang terus dijaga lintas generasi.

Martina menjelaskan, pelaksanaan lomba di kawasan Pantai Gedo juga dirancang sebagai sarana promosi destinasi wisata daerah. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menghidupkan budaya dan olahraga tradisional, tetapi sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata Nabire yang berkelanjutan.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pariwisata Nabire tetap dinamis dan berdaya saing. Selain melestarikan nilai-nilai budaya dan olahraga tradisional, lomba seperti ini juga berkontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dan pengembangan ekonomi kreatif daerah,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Nabire menegaskan akan terus memberikan dukungan terhadap kegiatan serupa di masa mendatang. Dukungan ini merupakan bentuk nyata perhatian Pemda terhadap aspirasi masyarakat pesisir agar tradisi dan budaya lokal tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi muda.

“Pemkab Nabire akan terus mendukung kegiatan semacam ini agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata daerah,” tegas Martina.

Adapun hasil Lomba Dayung Tradisional Tahun 2025, untuk kategori putra, Kelompok Dayung Sanoba berhasil meraih Juara I, disusul Kelompok Dayung Kalibobo sebagai Juara II, dan Kelompok Dayung Sanoba kembali menempati Juara III serta Harapan I.

Sementara pada kategori putri, Kelompok Dayung Kampung Sanoba keluar sebagai Juara I, diikuti Kelompok Dayung Sanoba pada posisi Juara II, Juara III, dan Harapan I.

Total hadiah yang diberikan kepada para pemenang mencapai Rp28 juta, dengan rincian Juara I memperoleh Rp10 juta, Juara II Rp8 juta, Juara III Rp6 juta, dan Harapan I sebesar Rp4 juta.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Nabire meneguhkan komitmennya untuk terus melestarikan nilai-nilai budaya, memperkuat karakter masyarakat pesisir, dan menjadikan budaya sebagai pilar utama pembangunan pariwisata berkelanjutan di daerah. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.