NABIRE, TOMEI.ID | Persipuncak Chartensz kembali menegaskan dominasinya di kancah sepakbola Papua Tengah setelah menjuarai Piala Gubernur Cup 1. Tim ini mengalahkan Paniai di Lapangan Zaptamarga, Kodim Nabire, Jumat (5/12/2025) sore.
Keberhasilan Persipuncak Chartensz tak lepas dari penampilan gemilang Donip Kii, yang menjadi pencetak dua gol penting bagi timnya. Sementara itu, Amsal Kogoya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik tim, menunjukkan kontribusi signifikan dalam mengatur lini tengah dan mendukung serangan.
Dari pihak Paniai, Danielko Mote mencetak sembilan gol sepanjang turnamen dan meraih penghargaan pemain terbaik timnya, meski tak mampu membawa timnya merebut gelar juara.
Prestasi ini menambah daftar panjang keberhasilan Persipuncak Chartensz sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, tim ini telah menjuarai Liga 4 Timika, meraih posisi kedua di Piala Badai Chartensz, dan kini menyegel gelar Juara 1 Piala Gubernur Cup 1. Prestasi ini menjadi bukti konsistensi tim dalam menjaga performa, strategi, dan semangat juang yang tinggi.
Manajer Persipuncak Chartensz, Keril Tabuni, menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras seluruh elemen tim.
“Kami bersyukur karena seluruh tim telah bekerja keras. Ini semua berkat rencana Tuhan, kami hanya bisa berusaha dan bermain sebaik mungkin sehingga bisa meraih Juara 1,” ujarnya.
Di tempat yang sama, pelatih Mosko Kiwak menambahkan bahwa kekompakan tim menjadi kunci kemenangan.
“Kemenangan ini adalah hasil kerja sama solid antara manajer, pelatih, official, pemain, dan seluruh suporter yang hadir. Semua berperan penting dalam merebut Juara 1 Gubernur Cup 1,” jelas Kiwak.
Kemenangan ini tidak hanya memperkuat reputasi Persipuncak Chartensz sebagai tim sepakbola unggulan di Papua Tengah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perkembangan olahraga lokal.
Semangat dan prestasi tim ini diharapkan mendorong generasi muda Papua Tengah untuk lebih aktif dalam dunia olahraga, menumbuhkan kompetisi sehat, dan memajukan kualitas sepakbola di daerah.
Dengan prestasi ini, Persipuncak Chartensz semakin menegaskan posisinya sebagai simbol profesionalisme, disiplin, dan kerja sama dalam dunia olahraga Papua Tengah, sekaligus menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat lokal. [*].












