YAHUKIMO, TOMEI.ID | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo mengklaim bertanggung jawab atas penembakan seorang anggota TNI di Dekai, Yahukimo, pada Kamis, 11 Desember 2025. Insiden yang diklaim menargetkan seorang “sniper” TNI ini terjadi sekitar pukul 03.05 WIT.
Klaim tersebut dirilis melalui siaran pers dari Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB) pada Sabtu, (13/12/2025).
Dalam laporannya ke markas pusat yang diterima tomei.id, pimpinan TPNPB Yahukimo menyatakan bahwa operasi tersebut dilakukan oleh pasukan dari Batalion Sisibia. Mereka juga mengeluarkan peringatan keras kepada aparat keamanan Indonesia untuk tidak melakukan aksi balasan yang menyasar warga sipil, menekankan bahwa tindakan yang dilakukan adalah operasi kelompok bersenjata, bukan melibatkan masyarakat luas.
baca juga: TPNPB Bantah Klaim Pemerintah soal Penyerahan Diri Lima Orang
Selain klaim penembakan, TPNPB Yahukimo secara tegas menolak rencana pembukaan tambang batu bara di wilayah adat tersebut. Mereka mendesak pemerintah daerah, tokoh adat, dan pihak-pihak terkait dalam persiapan proyek pertambangan untuk segera menghentikan seluruh proses, dengan alasan kegiatan pertambangan merupakan ancaman dan bagian dari eksploitasi sumber daya alam Papua.
Seruan penolakan ini diperluas oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB kepada seluruh pejabat Papua, tokoh adat, dan masyarakat untuk menghentikan aktivitas pertambangan emas, batu bara, nikel, dan komoditas lainnya. Mereka menuduh bahwa hasil sumber daya alam Papua hanya menguntungkan pemerintah pusat untuk kepentingan militer dan ekonomi nasional, tanpa memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat Papua.
Siaran pers itu ditandatangani oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom bersama sejumlah pimpinan organisasi, yakni Panglima Tinggi TPNPB-OPM Goliat Tabuni, Wakil Panglima Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Terianus Satto, serta Komandan Operasi Umum Lekagak Telenggen.
Hingga saat ini, pihak TNI maupun pemerintah Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi apapun terkait klaim penembakan dan seruan yang disampaikan oleh TPNPB tersebut. [*].












