TPNPB Kodap Intan Jaya Akui Bertanggung Jawab atas Penyerangan Anggota Polisi di Sugapa

oleh -1002 Dilihat
Anggota Polri, Bripda Edwarrdo Pasaribu, terbaring dalam kondisi luka serius usai mengalami penyerangan oleh kelompok bersenjata TPNPB Kodap VIII Intan Jaya di Sugapa, Papua Tengah, Sabtu malam (28/6/2025). Saat ini korban tengah mendapatkan penanganan medis. (Foto: Dok. Istimewa).

SUGAPA, TOMEI.ID | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dari Kodap VIII Intan Jaya mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan terhadap anggota Kepolisian Republik Indonesia, Bripda Edwarrdo Pasaribu, yang terjadi di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Juru Bicara Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB/OPM, Sebby Sambom, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Kolonel Apeni Kobogau.

banner 728x90

Penyerangan tersebut, kata Sebby, dipimpin langsung oleh Kolonel Apeni Kobogau bersama Agus Kobogau, dan berlangsung pada Sabtu malam (28/6/2025) di sebuah kios di pusat kota Sugapa.

“TPNPB/OPM bertanggung jawab atas apa yang dialami anggota militer Indonesia atas nama Bripda Edwarrdo Pasaribu. Aksi penyerangan dilakukan oleh pasukan kami di medan perang di Sugapa,” ujar Sebby Sambom dalam siaran pers yang diterima Tomei.id, Minggu (29/6/2025).

Dalam pernyataan tersebut, Sebby juga mengkritik kepemimpinan Bupati Intan Jaya, Aner Maiseni, yang menurutnya tidak menindaklanjuti berbagai kasus pembunuhan warga sipil yang diduga dilakukan oleh aparat TNI/Polri.

“Sudah banyak warga sipil yang dibunuh oleh aparat militer Indonesia, namun Bupati Intan Jaya tidak berguna,” tegasnya.

Sebby Sambom turut mengimbau seluruh warga sipil, khususnya tukang bangunan dan tukang ojek, agar segera meninggalkan wilayah Intan Jaya. Ia menyatakan daerah tersebut merupakan zona operasi militer aktif dari TPNPB Kodap VIII.

“Kami berikan peringatan sejak dini. Bila tidak diindahkan, pasukan kami di Intan Jaya akan menembak mati karena kami anggap mereka bagian dari intelijen militer Indonesia,” lanjutnya.

Dalam siaran pers yang sama, Sebby juga menyampaikan tuduhan terhadap para pejabat pemerintahan di Papua, termasuk gubernur, bupati, DPR hingga kepala dinas, yang menurutnya adalah bagian dari jaringan intelijen yang dituding merampas sumber daya alam Papua untuk kepentingan elite politik nasional.

“Rakyat Papua wajib bersatu membela diri dan mempertahankan tanah air dari kepentingan Jakarta,” pungkasnya.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI maupun Polri terkait peristiwa penyerangan di Sugapa tersebut. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.