Berita

TPNPB Kodap IV Sorong Raya Himbau Warga Sipil Waspada, Ada Apa?

SORONG RAYA, TOMEI.ID | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap IV Sorong Raya mengeluarkan himbauan kepada seluruh warga sipil di Distrik Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh, Kabupaten Teluk Bintuni, untuk menjaga keselamatan diri menyusul masuknya aparat militer Indonesia ke wilayah tersebut.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Panglima Kodap IV Sorong Raya, Brigjen Denny Moos, kepada Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB pada Sabtu, 12 Juli 2025, dari lokasi yang disebut sebagai “medan perang di Bintuni”.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa pada Kamis, 10 Juli 2025, pasukan militer Indonesia telah melakukan pendoropan dan memasuki dua distrik tersebut, dengan maksud operasi yang belum diungkap secara resmi.

TPNPB menegaskan bahwa apabila tujuan kehadiran militer adalah untuk memburu pasukan TPNPB, maka aparat diminta agar tidak bersembunyi di tengah-tengah masyarakat sipil, melainkan langsung menuju markas TPNPB.

“Kami menolak keras praktik militer yang berlindung di permukiman warga. Itu membahayakan keselamatan rakyat sipil,” tegas Panglima Moos dalam laporannya.

Manajemen Markas Pusat TPNPB juga mengeluarkan pernyataan resmi meminta kepala distrik setempat untuk segera mengambil langkah perlindungan terhadap warga. Mereka mengklaim bahwa keberadaan militer Indonesia di wilayah sipil berisiko menimbulkan pelanggaran HAM, termasuk tuduhan penculikan, penyiksaan, hingga kekerasan seksual terhadap perempuan.

Lebih lanjut, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran pers ke-IV tanggal 12 Juli 2025, mendesak Presiden RI Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar memastikan setiap operasi militer di Tanah Papua dilakukan sesuai prinsip hukum humaniter internasional dan HAM.

“Penempatan pasukan di area sipil harus dihentikan. Militer harus diberi instruksi tegas untuk melindungi warga sipil, bukan menjadikan mereka tameng hidup,” tegas Sambom.

Siaran pers tersebut juga menekankan bahwa keberadaan militer Indonesia di tengah masyarakat hanya akan memperbesar risiko konflik dan korban sipil dalam eskalasi bersenjata yang sedang berlangsung.

Pernyataan ini ditandatangani oleh jajaran pimpinan tinggi TPNPB-OPM: Jenderal Goliat Tabuni, Panglima Tinggi TPNPB-OPM; Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Wakil Panglima; Mayor Jenderal Terianus Satto, Kepala Staf Umum; Mayor Jenderal Lekagak Telenggen, Komandan Operasi Umum.

TPNPB menyatakan siap menghadapi operasi militer secara terbuka, namun mendesak semua pihak, baik aparat keamanan maupun lembaga sipil, untuk menghormati ruang hidup dan keselamatan masyarakat non-kombatan. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Pemprov Papua Tengah Gelar Bimtek Protokoler untuk Tingkatkan Kapasitas Aparatur dalam Penyelenggaraan Acara Resmi

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah menggelar Bimbingan Teknis Protokoler selama dua hari, 11–12…

50 menit ago

Dinilai Berhasil Kelola Krisis Tambang dan Revitalisasi Ekonomi Urban, Tony Wenas dan Eri Cahyadi Raih BIG 40 Awards Bisnis Indonesia

JAKARTA, TOMEI.ID | Dua tokoh nasional, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas dan…

2 jam ago

Papua Tengah Raih Penghargaan Daerah Inovatif pada Innovative Government Award 2025

JAKARTA, TOMEI.ID | Provinsi Papua Tengah mencatat pencapaian penting dengan meraih penghargaan sebagai Daerah Inovatif…

6 jam ago

PMKRI Cabang Aimas Gelar Nobar dan Diskusi Peringati Hari HAM Sedunia

AIMAS, TOMEI.ID | Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Aimas Santa Monika menggelar kegiatan…

7 jam ago

Keluarga Besar Waromi–Solossa Gelar Aira, Sambut Pulangnya Yosua Artur Waromi yang Berprestasi

JAYAPURA, TOMEI.ID | Keluarga Besar Waromi–Solossa menggelar upacara adat Aira serta syukuran keluarga untuk menyambut…

7 jam ago

PGGS Inisiasi Natal Perdana Mahasiswa se-Jayapura, Tekankan Sinergi Strategis Gereja dan Kampus

JAYAPURA, TOMEI.ID | Perayaan Natal Mahasiswa Kristen se-Kota Jayapura untuk pertama kalinya digelar di Auditorium…

8 jam ago