Pejuang TPNPB Kodap XXVIII Yambi berpose di depan markas mereka di Gilonik, Papua (atas), dengan latar bendera Bintang Kejora. Di bawahnya tampak satu unit granat militer yang diklaim tidak meledak saat serangan udara oleh militer Indonesia pada 15 Mei 2025. Granat ini kini disimpan dan disebut akan digunakan sebagai bagian dari serangan balasan terhadap pos-pos militer Indonesia. (Foto. Istimewa).
YAMBI, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB) menegaskan bahwa pihaknya tidak gentar menghadapi operasi militer Indonesia, termasuk serangan bom yang dilancarkan di wilayah Gilonik, Papua.
Dalam siaran pers resmi yang dirilis pada Minggu, 6 Juli 2025, Juru Bicara KOMNAS TPNPB, Sebby Sambom, menyampaikan laporan dari Komandan Operasi TPNPB Kodap XXVIII Yambi, Mayor Leri Mayu Enumbi. Disebutkan bahwa pada 15 Mei 2025, militer Indonesia melakukan serangan bom ke markas TPNPB di Gilonik. Namun, satu unit granat dilaporkan tidak meledak dan kini akan digunakan sebagai bagian dari serangan balasan ke pos militer Indonesia.
“Kami tidak takut. Kirim ribuan personel sekalipun, gunakan bom, granat, roket, atau senjata berat. Kami tetap melawan,” ujar Mayor Leri Mayu Enumbi dalam laporannya.
Leri juga menyebut bahwa pengiriman aparat dalam jumlah besar oleh Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto justru semakin membakar semangat perjuangan TPNPB untuk menuntut kemerdekaan Papua.
Sementara itu, Komandan Operasi Umum TPNPB, Mayor Jenderal Lekagak Telenggen, turut menanggapi sikap Presiden Prabowo Subianto yang dinilai lebih fokus pada isu geopolitik internasional seperti konflik Israel-Iran dan Israel-Palestina, ketimbang menyelesaikan konflik berkepanjangan di Papua.
” Presiden Prabowo sibuk dengan konflik di luar negeri, tapi menutup mata terhadap perang bersenjata di Papua. Ini menunjukkan ketidakmampuannya menyelesaikan konflik di dalam negeri,” kata Telenggen.
TPNPB menyatakan bahwa konflik bersenjata di Papua akan terus berlangsung hingga Pemerintah Indonesia bersedia membuka ruang perundingan damai dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Siaran pers ini ditandatangani dan disahkan oleh Jenderal Goliat Tabuni selaku Panglima Tinggi TPNPB-OPM, Letnan Jenderal Melkisedek Awom (Wakil Panglima), Mayor Jenderal Terianus Satto (Kepala Staf Umum), serta Mayor Jenderal Lekagak Telenggen (Komandan Operasi Umum). [*].
NABIRE, TOMEI.ID | Universitas Sains dan Teknologi Wilayah Timur (USWIM), Nabire, Papua Tengah resmi menetapkan,…
NABIRE, TOMEI.ID | Turnamen Bola Voli Bupati Cup I Nabire Tahun 2025 resmi ditutup oleh…
NABIRE, TOMEI.ID | Tim bola voli putra dan putri Wissel Meren VC tampil gemilang dan…
DOGIYAI, TOMEI.ID | Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Dogiyai mengundang seluruh pimpinan dan anggota dewan…
NABIRE, TOMEI.ID | Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Herman Kayame, mewakili…
NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, bertatap muka langsung dengan para pimpinan…