JAYAPURA, TOMEI.ID | Setelah sukses membawa PSBS Biak menjuarai Liga 2 musim 2024/2025 dan memastikan promosi ke Liga 1, perusahaan Nusa Tuna secara resmi mengakhiri kerja sama sebagai sponsor utama klub tersebut.
Keputusan ini diambil menyusul dinamika internal manajemen PSBS yang dinilai mengganggu stabilitas kerja sama, terutama pasca mundurnya Presiden Direktur PSBS, Eveline Sanita Injaya.
Langkah mundur Nusa Tuna dari PSBS langsung memicu spekulasi di kalangan pecinta sepak bola Papua. Di pertengahan Mei 2025, beredar kuat kabar bahwa perusahaan yang dipimpin Owen Rahadian itu tengah bersiap kembali menjadi sponsor Persipura Jayapura, klub legendaris Papua yang kini sedang menata ulang skuadnya untuk kompetisi Liga 2 musim 2025/2026.
Owen, yang juga pemegang saham mayoritas di PSBS Biak, menegaskan bahwa komitmennya terhadap sepak bola Papua tidak terbatas pada satu klub saja. Ia menyebut tata kelola profesional dan arah visi yang jelas sebagai syarat utama untuk menjalin kemitraan berkelanjutan. Bahkan, menurutnya, bukan tidak mungkin Nusa Tuna mendukung lebih dari satu klub apabila situasi mendukung.
“Fokus kami bukan hanya pada klub tertentu, tapi pada pengembangan sepak bola Papua secara menyeluruh. Dukungan harus didasari pada profesionalisme dan kesamaan visi,” ujar Owen dalam keterangannya.
Nusa Tuna sendiri bukan nama baru bagi Persipura. Perusahaan ini pernah menjadi bagian dari perjalanan Mutiara Hitam di masa lalu, dan kontribusinya kala itu turut mengangkat performa klub. Tak heran, kabar kemungkinan kembalinya Nusa Tuna disambut antusias oleh para pendukung Persipura yang masih menantikan kebangkitan tim kebanggaan mereka.
Meski belum ada pernyataan resmi dari manajemen Persipura, sinyal positif dari Owen membuka peluang terjalinnya kembali kolaborasi strategis antara kedua pihak. Jika kerja sama ini benar-benar terealisasi, diharapkan akan menjadi angin segar, tidak hanya bagi Persipura, tetapi juga bagi kebangkitan sepak bola Papua secara keseluruhan. [*]