Dinkes Papua Tengah Ingatkan Masyarakat Waspada Varian Baru COVID-19 MB 1.1

oleh -1945 Dilihat
Gubernur Papua Tengah, Meki F. Nawipa (kanan), bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Provinsi Papua Tengah, dr. Agus M. Kes., CH.Med., CHt (kiri), saat meninjau kesiapan fasilitas kesehatan dalam rangka kewaspadaan terhadap lonjakan kasus COVID-19 di wilayah Papua Tengah. (Foto: Humas Setda Papua Tengah).

NABIRE, TOMEI.ID | Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah menyampaikan peringatan kepada masyarakat 8 Kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tren kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Provinsi Papua Tengah, dr. Agus mengatakan bahwa salah satu varian yang kini mendominasi adalah varian MB.1.1, turunan dari JN.1 atau Omicron, yang menunjukkan gejala relatif ringan namun tetap menular.

banner 728x90

“Gejala yang timbul menyerupai flu biasa seperti batuk, pilek, sakit kepala, dan demam. Meskipun gejala tergolong ringan dan tingkat keparahannya lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya, Dinas Kesehatan menegaskan bahwa kewaspadaan tetap penting, terutama dalam menjaga daya tahan tubuh serta disiplin menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi,”ujar dr. Agus, Senin, (9/6/2025).

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Paniai ini menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan varian baru di Papua Tengah. Namun, tingginya mobilitas penduduk melalui jalur udara, laut, dan darat membuat wilayah ini tetap rentan terhadap potensi penularan.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, lanjut dia, Dinkes mengambil sejumlah langkah strategis melalui penguatan sistem surveilans, respons cepat, dan edukasi masyarakat.

“Setiap puskesmas dan RSUD diwajibkan melaporkan kasus suspect/probable dalam waktu 24 jam melalui sistem informasi Dinkes,”katanya.

Ia juga menambahkan, surveilans aktif dilakukan di seluruh kabupaten dengan pemantauan real-time terhadap kasus bergejala mirip COVID-19.

“RSUD ditetapkan sebagai pusat utama pelaporan kasus berat dan pengambilan sampel untuk Whole Genome Sequencing (WGS), guna mendeteksi kemungkinan munculnya varian baru,”tegas dia.

Peningkatan Kapasitas Fasilitas Kesehatan yaitu Penyediaan obat antiviral dan kesiapan perluasan ruang isolasi di RSUD dilakukan sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus.

Ia menekankan pentingnya koordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan RI untuk optimalisasi sistem peringatan dini (Early Warning System) dan Sosialisasi masif kepada masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat dan upaya pencegahan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Dinkes Papua Tengah mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan penularan COVID-19, melalui langkah-langkah berikut:

  1. Disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker di tempat ramai dan di transportasi umum.
  2. Segera melakukan tes COVID-19 jika mengalami gejala.
  3. Melengkapi vaksinasi, termasuk dosis booster.
  4. Menghindari kerumunan yang tidak diperlukan.
  5. Mengikuti perkembangan informasi resmi dari kanal Dinas Kesehatan kabupaten dan provinsi.

Dinkes Papua Tengah terus berkomitmen untuk memperkuat surveilans di fasilitas kesehatan, meningkatkan kapasitas layanan medis, dan menjalankan sosialisasi aktif terkait pentingnya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan. Koordinasi berkelanjutan dengan Kementerian Kesehatan RI juga dilakukan untuk memastikan kesiapan menghadapi potensi penyebaran varian baru.

“Kami berharap seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan terus bersinergi dan aktif dalam menjaga kesehatan bersama. Dengan langkah kolektif dan pencegahan berbasis komunitas, Papua Tengah bisa tetap aman dan sehat,” ujar dr. Agus. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.