Gubernur Meki Nawipa: Insan PUPR Harus Mampu Menjadi Construction Manager

oleh -631 Dilihat
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa saat memberikan arahan sekaligus membuka secara resmi Rapat Koordinasi PUPR se-Papua Tengah di Aula RRI Nabire, Rabu, 23 April 2025. (Foto : Abeth You for TOMEI.ID).

NABIRE –TOMEI.ID| Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menegaskan bahwa seluruh pejabat dan insan PUPR di lingkungan pemerintah provinsi harus mampu berperan sebagai Construction Manager yang profesional dan bertanggung jawab.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Dinas PUPR se-Papua Tengah di Aula RRI Nabire, Rabu (23/4/2025).

banner 728x90

Menurut Gubernur Meki Nawipa, sebagai instansi teknis yang menangani pembangunan infrastruktur, PUPR memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan proyek-proyek berjalan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat.

BACA JUGA : Bakar Batu Massal Iringi Pamitan Gubernur Papua Pegunungan

“Harus ada kesinambungan program pembangunan, agar pemerataan pembangunan di Papua Tengah dapat berjalan secara bertahap dan sesuai dengan rencana,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengurai sejumlah isu strategis yang harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua Tengah 2024–2044, antara lain:

Pertama, Letak geografis Papua Tengah yang strategis secara geoekonomi, geopolitik, dan geostrategis.

Kedua, Timika sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan fungsi pengembangan industri, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan pariwisata.

BACA JUGA : Gubernur Meki Nawipa Resmi Buka Rakortek, Percepatan Penyelesaian RT/RW Papua Tengah

Ketiga, Nabire sebagai PKN pusat pemerintahan dan perdagangan jasa. Keempat, Sumber daya alam yang bernilai ekonomi tinggi dan strategis untuk peningkatan kesejahteraan.

Kelima, Potensi pertambangan besar yang dikelola PT Freeport Indonesia di Mimika. Keenam, Kebijakan DOB sebagai langkah memperpendek rentang kendali pelayanan publik.

Ketujuh, Percepatan pembangunan untuk pengentasan daerah tertinggal. Kedelapan, Strategi pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur yang terintegrasi.

Kesembilan, Keberagaman sosial-budaya sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.

Kesepuluh, Luasnya area gambut sebagai potensi penting dalam penerapan ekonomi karbon.

Kesebelas, Kawasan hutan yang sangat besar, mencapai 5.839.706 hektare.

Gubernur berharap, insan PUPR Papua Tengah mampu memahami pentingnya perencanaan tata ruang secara menyeluruh dan bekerja sama membangun wilayah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Mari kita semua menjadi bagian dari proses ini. Berkontribusi menciptakan ruang hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Papua Tengah dalam konteks penyusunan RTRW 2024–2044,” ungkapnya.

Di akhir sambutan, Gubernur berpesan agar seluruh jajaran PUPR bekerja dengan semangat dan etos tinggi.

“Tanamkan sikap kerja keras yang cerdas dan ikhlas, bergerak cepat dengan sigap dan cermat, serta bertindak tepat dengan hasil yang bermanfaat. Karena kita adalah insan PUPR yang siap bekerja kapan saja dan di mana saja,” tandasnya. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.