Berita

Insiden Longsor Ganggu Produksi, Kinerja Freeport Diprediksi Tak Capai Target RKAB 2025

JAKARTA,TOMEI.ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan kinerja perseroan pada semester II 2025 tidak akan memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2025.

Proyeksi ini disampaikan setelah terjadinya insiden longsoran di kawasan tambang bawah tanah yang berdampak signifikan pada aktivitas operasional perusahaan.

Direktur Utama PTFI Tony Wenas menjelaskan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin (24/11/2025).

“Kalau kita lihat proyeksi RKAB 2025, volume penjualan tembaga tertulis sekitar 770 ribu ton. Namun kami hanya bisa mencapai sekitar 537 ribu ton sampai akhir 2025. Saat ini baru sekitar 470 ribu ton yang telah diproduksi,” ujar Tony Wenas.

Akibat gangguan produksi, proyeksi penjualan tembaga diperkirakan hanya mencapai 550 ribu ton hingga akhir tahun, atau sekitar 70 persen dari target awal.

Selain tembaga, produksi emas Freeport juga mengalami penurunan signifikan. Dari target RKAB 2025 sebesar 67 ton, dampak longsoran menyebabkan produksi emas anjlok hampir separuhnya. Penjualan hingga akhir tahun diproyeksikan hanya mencapai sekitar 33 ton.

Meskipun terjadi penurunan produksi, Tony Wenas menegaskan bahwa pendapatan perseroan secara keseluruhan masih relatif kuat. PTFI memprediksi pendapatan tahun ini mencapai US(8,5 miliar dari target RKAB sebesar US) 10,4 miliar, atau turun sekitar 18 persen. Penurunan produksi mampu terkompensasi oleh kenaikan harga komoditas global.

Harga Komoditas Topang Pendapatan dan Setoran NegaraTingginya harga tembaga dan emas menjadi faktor utama penyangga kinerja keuangan PTFI.

“Proyeksi pendapatan tembaga meskipun produksinya turun, justru naik 19 persen dari rencana. Produksi hanya 70 persen, tapi pendapatannya meningkat,” jelasnya.

US(1.900per “ounce” dalam RKAB2025. Namun, harga emas saat ini telah menembus US) 3.400 per ounce, sehingga pendapatan diperkirakan melonjak hingga 80 persen, meskipun produksi turun drastis. Dampak positif kenaikan harga komoditas juga berimbas pada setoran ke kas negara. Pendapatan negara dari Freeport yang ditargetkan US(3,7 miliar berpotensi menembus US) 4,1 miliar tahun ini.

“Faktor-faktor tersebut, ditambah pembayaran cicilan pajak penghasilan badan berdasarkan kinerja 2024, membuat setoran negara berpotensi melampaui target RKAB 2025,” pungkas Tony. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Ratusan Warga Distrik Jila Mimika Mengungsi Akibat Operasi Militer

TIMIKA, TOMEI.ID | Ratusan warga sipil dari Kampung Amuagom, Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua, terpaksa…

9 jam ago

Kejari Nabire Rilis Kinerja 2025: Fokus Pemulihan Aset Negara Capai Rp 515 Miliar

NABIRE, TOMEI.ID | Kejaksaan Negeri (Kejari) Nabire merilis capaian kinerja penanganan perkara sepanjang tahun 2025…

10 jam ago

Direktur LBH Kaki Abu: Hak Asasi Adalah Anugerah Tuhan, Bukan Pemberian Negara

SORONG, TOMEI.ID | Direktur Lembaga Advokat dan Bantuan Hukum (LBH) Kaki Abu, Leonardo Ijie, menegaskan…

11 jam ago

Pansus Kemanusiaan DPR Papua Tengah Serahkan Aspirasi Tiga Kabupaten ke DPD RI

JAKARTA, TOMEI.ID | Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah secara…

13 jam ago

Pemerintah Papua Tengah Susun Strategi Pembangunan Berkelanjutan Melalui RPPLH 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan…

13 jam ago

KONI Papua Tengah Gelar Rakorprov I: Wagub Deinas Geley Tekankan Soliditas dan Target Prestasi Ambisius

NABIRE, TOMEI.ID | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Kerja Provinsi…

13 jam ago