NABIRE, TOMEI.ID | Staff Ahli II Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Herman Kayame, menyayangkan aksi sekelompok mahasiswa yang melakukan demonstrasi disertai ancaman terhadap pihak pemerintah provinsi terkait penolakan proposal beasiswa.
Aksi tersebut berlangsung di depan Kantor Gubernur Papua Tengah, Selasa, (29/25) siang tadi.
“Pengancaman terhadap Biro Umum sudah sangat keliru. Proposal mereka sudah ditolak secara resmi dan hal itu telah kami sampaikan secara baik-baik. Tapi sayangnya, aksi mereka justru berlanjut menjadi demonstrasi berkepanjangan,” ujar Herman kepada awak media.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan bersikap tegas terhadap pelaku maupun aktor intelektual di balik aksi tersebut, terutama mereka yang turut menyebarkan informasi bohong (hoaks).
“Jejak digital penyebar hoaks sudah kami kantongi. Kami akan proses hukum terhadap mereka yang terlibat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah merumuskan mekanisme penyaluran beasiswa secara terukur dan transparan. Proses ini, katanya, dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku serta menunggu persetujuan pimpinan dan pihak terkait.
“Kami mengajak seluruh mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan tidak anarkis,” tutup Herman. (*)