Persipegaf Akhiri Debut Nasional dengan Kebanggaan dan Janji Bangkit

oleh -673 Dilihat
Skuad lengkap PERSIPEGAF Pegunungan Arfak berpose bersama di ruang ganti Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (3/5/2025), usai pertandingan terakhir mereka di Putaran Nasional Liga 4. Meski gagal melaju ke babak 16 besar, tim tetap menunjukkan semangat kebersamaan dan tekad untuk bangkit di musim mendatang.

BANTUL, TOMEI.ID | Perjalanan PERSIPEGAF Pegunungan Arfak di Putaran Nasional Liga 4 musim 2024/2025 resmi berakhir. Dalam laga terakhir Grup Q yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (3/5/2025), tim muda asal Papua Barat harus mengakui keunggulan Tri Brata Rafflesia FC dengan skor 1-3.

Kekalahan tersebut menjadi yang ketiga dari tiga pertandingan yang dijalani, menempatkan PERSIPEGAF di posisi juru kunci klasemen tanpa poin. Meski demikian, torehan ini tidak bisa disebut sebagai kegagalan total. Justru sebaliknya, kiprah mereka patut diapresiasi.

banner 728x90

Didirikan pada awal tahun ini, Persipegaf menembus babak nasional dan bersaing di antara 32 tim terbaik dari seluruh penjuru Indonesia. Sebuah capaian luar biasa untuk tim yang masih berusia muda. Keikutsertaan mereka menandai langkah awal yang menjanjikan dalam dunia sepak bola nasional, terutama sebagai representasi dari Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Pada pertandingan terakhir, meskipun tertinggal secara skor, para pemain menunjukkan semangat pantang menyerah hingga peluit panjang. Gol hiburan ke gawang Tri Brata Rafflesia menjadi simbol dari perjuangan dan dedikasi tanpa henti. Mereka bertarung bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk membawa nama daerah dengan penuh kebanggaan.

Tri Brata Rafflesia FC dan Celebest FC Palu dipastikan melaju ke babak 16 besar. Sementara PERSIPEGAF dan Persip Pekalongan harus mengakhiri perjuangan mereka di babak 32 besar. Bagi tim asal Papua Barat ini, kegagalan lolos bukanlah akhir, melainkan jeda menuju lompatan yang lebih besar.

Manajemen, ofisial, dan tim pelatih menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Pegunungan Arfak atas dukungan penuh selama kompetisi berlangsung. Para pemain juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas hasil yang belum memuaskan.

“Kami hanya sampai di babak 32 besar, tapi ini bukan akhir. Kami akan berusaha lebih baik di musim depan,” ujar para pemain dalam video singkat berdurasi 48 detik yang diunggah pada Sabtu (3/5).

Perwakilan tim menegaskan bahwa turnamen ini menjadi bahan evaluasi penting untuk perbaikan ke depan. “Ini bukan akhir, ini awal dari proses panjang kami. Kami tahu apa yang harus diperbaiki, dan kami akan kembali dengan kekuatan yang lebih besar. Tim ini masih muda, tapi semangat dan cinta pada daerah sangat besar.”

Persipegaf pulang ke tanah Papua Barat bukan sebagai tim yang kalah, tetapi sebagai pembawa semangat dan harapan. Mereka kembali dengan kepala tegak, membawa pengalaman berharga dan tekad untuk kembali bersaing di level nasional pada musim berikutnya. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.