Yance Sayuri Tegas dan Bangga Jadi Anak Papua, Lawan Rasisme Lewat Firman Tuhan

oleh -633 Dilihat
Yance Sayuri (nomor punggung 12), pemain sayap Malut United, berjalan keluar lapangan dengan wajah penuh ketegasan seusai laga menghadapi Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. Dalam laga ini, Malut United tampil solid dan berhasil meraih kemenangan penting. Di balik kemenangan itu, Yance turut menyuarakan perlawanan terhadap rasisme, menunjukkan bahwa perjuangan tidak hanya terjadi di atas lapangan, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat Papua.

JAYAPURA, TOMEI.ID | Pemain sayap Malut United, Yance Sayuri, menunjukkan sikap tegas dalam melawan rasisme dengan cara yang berkelas.

Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya pada Minggu (4/5/2025), Yance menyuarakan kebanggaannya sebagai putra asli Papua.

banner 728x90

“Hitam kulit, keriting rambut, katong Papua. Torang bangga jadi anak timur,” tulis Yance, tak lama setelah Malut United menang atas Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 pada Jumat (2/5/2025). Ungkapan itu muncul di tengah gelombang komentar rasis yang bermunculan di media sosial usai pertandingan.

Pernyataan Yance bukan sekadar ekspresi identitas, melainkan bentuk perlawanan terhadap rasisme yang kerap menimpa masyarakat Papua. Alih-alih membalas dengan kemarahan, Yance justru memilih menyampaikan pesan damai melalui kutipan dari kitab Mazmur 34:14: “Mulut yang kau pakai untuk berdoa itu, adalah mulut yang sama kau pakai untuk menghina orang. Lantas bagaimana doamu bisa terkabul?”

Sikap tersebut mencerminkan kedewasaan dan keimanan sang pemain. Ia mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan menjunjung nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dikenal di lapangan dengan kecepatan dan kerja kerasnya, Yance juga menunjukkan peran atlet sebagai teladan di luar lapangan. Ia menjadi suara yang lantang menyuarakan kebanggaan sebagai orang Papua sekaligus menyerukan perlawanan terhadap diskriminasi dengan cara yang beradab.

Yance Sayuri membuktikan bahwa menjadi pesepakbola profesional tidak hanya soal prestasi di lapangan, tapi juga tentang keteguhan dalam membela nilai, identitas, dan martabat kemanusiaan. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.