Liga 4 Papua Tengah Resmi Ditutup: Persipuncak Cartenz Juara Usai Drama Adu Penalti

oleh -1349 Dilihat
Persipuncak Cartenz Keluar Sebagai Juara 1 Liga 4 Regional Papua Tengah. (Foto : Dok Panpel Liga 4).

MIMIKA, TOMEI.ID | Kompetisi Liga 4 Regional Papua Tengah 2025 resmi berakhir dalam sebuah seremoni penutupan yang semarak di Stadion Wania Imipi, Mimika, Kamis malam (17/4).

Final mempertemukan Persipuncak Puncak Cartenz melawan Persintan Intan Jaya, yang harus ditentukan lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Persipuncak keluar sebagai juara usai menang 4-2 dalam drama tos-tosan.

banner 728x90

Ribuan penonton hadir memadati stadion, termasuk tokoh adat, perwakilan pemerintah daerah, manajemen PT Freeport Indonesia, dan pengurus Asprov PSSI Papua Tengah. Seremoni yang dimulai pukul 17.30 WIT ini berlangsung dalam nuansa kebersamaan dan semangat kebudayaan, menandai Liga 4 sebagai ajang penting dalam pembangunan sepak bola dan identitas regional Papua Tengah.

BACA JUGA : BEM dan DPM FMIPA Uncen Resmi Dilantik, Siap Wujudkan Kepemimpinan Progresif dan Inklusif

Sejarah baru untuk Persipuncak. Tiga tim terbaik turnamen–Persipuncak (juara), Persintan (runner-up), dan Persido Dogiyai (peringkat ketiga)–menerima trofi kehormatan di podium disambut sorakan para pendukung. Bagi Persipuncak, gelar ini menjadi tonggak sejarah karena mereka langsung meraih juara di musim debut. Konsistensi performa mereka dari fase grup hingga final menunjukkan kedewasaan taktik dan mentalitas juara.

Keberhasilan ini mengantarkan Persipuncak sebagai wakil resmi Papua Tengah di babak nasional Liga 4 2025–sebuah lompatan besar bagi kekuatan baru dari wilayah pegunungan Papua.

Ketua Panitia, Henez Sondegau, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Dispora, aparat keamanan, tim medis, media, hingga para relawan. Ia menyebut Liga 4 sebagai awal dari restrukturisasi kompetisi sepak bola yang lebih terorganisir dan berkelanjutan di Papua Tengah.

Sementara itu, Bupati Mimika Yohannes Rettob, yang hadir bersama Bupati Intan Jaya, juga menyampaikan pesan resmi dari Gubernur Papua Tengah. Pemerintah berkomitmen memperkuat sarana olahraga, mendorong pembinaan usia dini, dan menjadikan Liga 4 sebagai agenda tahunan dalam kalender kompetisi resmi daerah.

Menuju Profesionalisme dan Konektivitas NasionalDirektur Teknik Asprov PSSI Papua Tengah, Selanny Saputra, menegaskan pentingnya Liga 4 sebagai fondasi transformasi sepak bola di kawasan ini. Ia menyebut kompetisi ini sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas SDM olahraga, memperluas jangkauan ke daerah pegunungan dan pesisir, serta membangun ekosistem sepak bola yang profesional dan transparan.

“Sepak bola Papua Tengah tidak lagi di pinggiran. Kami sedang membangun sistem kompetisi modern yang terhubung dengan skema nasional,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi penayangan langsung seluruh pertandingan sebagai bentuk promosi potensi pemain lokal kepada pelatih dan pemangku kepentingan nasional.

Penghargaan dan Penutupan Penuh Semangat

Panitia juga menyerahkan sejumlah penghargaan individu seperti Pemain Terbaik, Pelatih Terbaik, Kiper Terbaik, Pencetak Gol Terbanyak, Wasit Terbaik, serta Tim Fair Play. Pemberian ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan semangat sportivitas sepanjang turnamen.

Upacara ditutup dengan pesta kembang api sederhana yang menyatukan seluruh elemen dalam euforia kemenangan dan optimisme. Liga 4 Papua Tengah telah tumbuh melampaui sekadar kompetisi–ia telah menjadi simbol harapan, prestasi, dan kebangkitan kolektif.

Dengan berakhirnya Liga 4 Papua Tengah 2025, fokus kini tertuju pada Persipuncak Cartenz dan Persintan Intan Jaya yang akan bertarung di babak nasional. Ekspektasi tinggi menyertai langkah mereka–tidak hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga membawa nama baik Papua Tengah di panggung sepak bola Indonesia. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.