JAYAPURA, TOMEI.ID | Barcelona kembali menunjukkan karakter juara mereka dalam kemenangan dramatis 4–3 atas Celta Vigo dalam lanjutan LaLiga Spanyol. Laga yang digelar di Stadion Olimpiade Lluís Companys ini menjadi saksi kekuatan mental dan determinasi tinggi Barcelona dalam mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi dari tuan rumah. Ferran Torres membuka skor di menit ke-12, memberi harapan bagi publik Camp Nou yang sudah siap merayakan kemenangan. Namun, Celta Vigo segera memberikan respons mengejutkan. Borja Iglesias tampil luar biasa dengan mencetak hattrick: satu gol di menit ke-15, kedua di menit ke-52, dan ketiga di menit ke-62, membalikkan keadaan menjadi 1–3. Tuan rumah terkejut, namun tidak patah semangat.
Meski tertinggal dua gol di kandang sendiri, Barcelona menunjukkan ketangguhan mental mereka. Dani Olmo memperkecil ketertinggalan dengan gol cepat di menit ke-64, membuka peluang bagi tim untuk melakukan kebangkitan. Kepercayaan diri Barcelona semakin meningkat, dan di menit ke-68, Raphinha menyamakan kedudukan dengan sundulan dari dalam kotak penalti yang menaklukkan kiper Celta Vigo.
Namun, klimaks laga terjadi di menit ke-90+8. Raphinha kembali menjadi pahlawan dengan mengeksekusi tendangan penalti yang membawa Barcelona meraih kemenangan dramatis 4–3, memastikan tiga poin penuh bagi tuan rumah.
Dengan kemenangan ini, Barcelona semakin kokoh di puncak klasemen sementara LaLiga dengan 73 poin, unggul tujuh angka atas rival terdekat mereka, Real Madrid, yang kini mengoleksi 66 poin. Sementara itu, Celta Vigo tetap tertahan di papan tengah dengan 43 poin, meski masih berjuang untuk masuk zona kompetisi Eropa.
Laga ini menjadi bukti nyata dari kekuatan kolektif Barcelona yang tidak hanya bergantung pada kualitas individu, tetapi juga strategi tim dan kedalaman skuad yang mampu membuat perbedaan. Meski sempat mengalami kesulitan dalam pengawalan lini belakang, respons cepat dan keberanian tim untuk terus menyerang menjadi kunci kebangkitan mereka.
Di tengah ketatnya persaingan menuju gelar, Barcelona membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar tim yang unggul secara matematis. Mereka adalah tim dengan DNA juara, yang tidak pernah berhenti bertarung hingga peluit panjang berbunyi.[*].
