Laga Panas Persip vs Persipegaf Diwarnai Kontroversi: Gol Offside Disahkan, Pertandingan Dihentikan

oleh -1049 Dilihat
Situasi memanas di penghujung laga antara Persip Pekalongan (kuning) melawan Persipegaf Pegunungan Arfak (putih-biru) dalam pertandingan Grup Q Liga 4 Nasional di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (29/4/2025). Protes keras dilancarkan oleh pemain dan ofisial Persipegaf usai wasit mengesahkan gol kontroversial yang diduga berbau offside. (Foto : Dok Persipegaf).

JAYAPURA,TOMEI.ID | Pertandingan pembuka Grup Q Liga 4 Nasional antara Persip Pekalongan dan Persipegaf Pegunungan Arfak di Stadion Mandala Krida berakhir ricuh, menyusul keputusan kontroversial wasit yang mengesahkan gol dari posisi offside. Insiden tersebut menyebabkan pertandingan dihentikan pada masa injury time dan tidak dilanjutkan hingga peluit akhir.

Gol kemenangan Persip tercipta pada menit ke-90+ melalui skema serangan cepat. Namun, sejumlah tayangan dan kesaksian dari pinggir lapangan menunjukkan indikasi kuat bahwa sang pencetak gol berada dalam posisi offside saat menerima umpan terobosan. Meski demikian, hakim garis tidak mengangkat bendera, dan wasit utama tetap mengesahkan gol tersebut.

banner 728x90

Keputusan itu memicu protes keras dari pemain, ofisial, dan pendukung Persipegaf. Situasi di lapangan menjadi tidak kondusif dan pertandingan tertunda hingga melewati menit ke-100 tanpa adanya kejelasan lanjutan.

Manajemen Persipegaf menyayangkan keputusan wasit yang dianggap merugikan tim secara signifikan. Dalam pernyataan resminya, mereka menilai insiden ini sebagai bentuk kelalaian yang mencederai semangat fair play dan integritas kompetisi.

“Dalam laga krusial seperti ini, keputusan yang tidak adil sangat merugikan. Kami meminta evaluasi total terhadap kinerja wasit,” tegas pernyataan resmi manajemen Persipegaf yang juga ramai disuarakan di media sosial.

Dari tribun, reaksi keras turut disuarakan oleh para pendukung Persipegaf yang menilai kepemimpinan wasit sebagai tidak profesional dan mencoreng semangat kompetisi sehat.

Insiden ini menambah catatan kritis terhadap kualitas perangkat pertandingan di Liga 4 Indonesia. Kompetisi yang seharusnya menjadi ajang pembinaan dan pencarian talenta muda justru kembali tercoreng oleh lemahnya pengawasan dan akurasi pengambilan keputusan di lapangan.

PSSI sebagai federasi tertinggi sepak bola nasional didesak untuk segera mengambil langkah tegas. Evaluasi menyeluruh terhadap perangkat pertandingan, termasuk sistem pengawasan dan penggunaan teknologi pendukung, dinilai mendesak untuk menjaga keadilan dan kredibilitas kompetisi.

Bagi Persipegaf, wakil dari Tanah Papua, insiden ini menjadi pukulan berat dalam perjalanan mereka di Liga 4. Meski masih menyisakan sejumlah laga penting di Grup Q, luka atas insiden ini menjadi cambuk keras dalam perjuangan mereka menuju panggung nasional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.